Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) akan mewajibkan penyedia katering haji untuk menggunakan produk Indonesia. Jika tak mau, maka penyedia katering haji itu akan dicoret pada pelaksanaan haji tahun 2024.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief mengatakan, total biaya haji mencapai Rp 19 triliun, dan Rp 2 triliun di antanya untuk katering haji.

Hal ini ditegaskannya dalam Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung, Kamis (7/9/2023).

”Dapur penyedia katering haji kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," katanya dikutip Murianew.com dari Kemenag.

Ia mengatakan, penyedia katering haji dalam pelaksanaan hajin tahun 2023 akan diperiksa lagi. Mereka yang dianggap bagus akan diperpanjang.

”Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja," ujarnya.

Pada pelaksanaan haji tahun 2023, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mendistribusikan sekitar 5.480.625 boks katering haji Indonesia.

Sementara di Makkah, total ada 14.506.169 boks katering yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia. Sebanyak 7.774.613 boks dibagikan sebelum puncak haji. Sementara 6.731.556 boks didistribusikan setelah puncak haji. Ini di luar layanan katering Armina.

Hilman mengatakan, mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji harus terus diperjuangkan. Secara bertahap, hal itu sudah mulai dilakukan dan harus terus ditingkatkan.

”Kita punya kepentingan memperjuangkan penggunaan produk Indonesia. Jadi kita harus berjuang. Toh, yang diuntungkan adalah masyarakat Indonesia," tandasnya.

Komentar