Kebakaran Pabrik Kertas di Kudus: Ini Dugaan Penyebabnya

Murianews, Kudus – Pemadaman kebakaran pabrik kertas PT Enggal Subur Kertas di Desa Terban Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membutuhkan waktu yang cukup lama. Pihak terkait kini tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyebut dugaan sementara penyebab kebakaran pabrik kertas itu karena korsleting arus listrik.

Sumber api penyebab kebakaran pabrik kertas itu diduga berasal dari bangunan di sisi kanan bagian depan. Meski begitu, penyebab pasti kini masih diselidiki pihak berwenang.

Subkoordinator Kedaruratan BPBD Kudus Akhmad Munadji mengungkapkan hal tersebut, Sabtu (15/7/2023).

”Namun untuk lebih detailnya kami masih menunggu penyelidikan dari pihak terkait. Kami di sini hanya berupaya memadamkan api agar tidak merembet ke permukiman warga,” katanya.

Dia menambahkan, tidak ada korban jiwa dalam kebakaran pabrik kertas ini. Meski begitu, kerugiannya ditaksir mencapai Rp 17,5 miliar.

Di mana si jago merah melahap gudang kertas rol berukuran 70 meter kali 70 meter. Kemudian bahan kertas siap jual kurang lebih sekitar 3.500 ton, alat-alat penunjang, empat kendaraan karyawan, dua mobil operasiona, hingga dua unit forklift.

”Pemadamannya cukup berjalan alot karena ini kan gulungan kertas, bisa jadi yang luarnya sudah basah namun dalamnya kering, sehingga bisa memicu api lagi,” ungkapnya.

Suwito, petugas keamanan pabrik kertas yang berjaga pun menuturkan kronologi.

Kebakaran pabrik kertas dimulai pada pukul 23.15 WIB. Di mana kobaran api mulai nampak ada di gudang penyimpanan gulungan kertas PPIC siap jual. Tak berselang lama, dia pun mencoba untuk memadamkan api dengan hydrant.

Namun karena api yang semakin membesar dia mundur dan beberapa rekannya langsung memanggil petugas pemadam kebakaran.

”Pas kejadian itu hening, tidak ada suara apa-apa, tapi seketika apinya langsung besar dan mulai membumbung tinggi. Saya spontan menarik selang untuk hydrant mencoba memadamkan namun tidak bisa,” tuturnya.

Editor: Ali Muntoha