Perbukitan Patiayam Kudus Kini Tak Lagi Cuma Ditumbuhi Jagung
Anggara Jiwandhana
Selasa, 6 Februari 2024 16:25:00
Murianews, Kudus – Perbukitan Patiayam di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kini tak lagi berisi tanaman jagung saja. Banyak petani di desa setempat mulai merawat tanaman-tanaman musiman yang ditanami Djarum Foundation melalui beragam kegiatannya.
Salah satunya melalui program OneActionOneTree yang diinisiasi oleh Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF). Dalam program ini, mereka mengajak semua generasi untuk aktif bergerak. Mulai dari bersepeda hingga berlari bahkan sekedar upload media sosial menyuarakan sadar lingkungan.
Tiap sepuluh kilometer aktfitas, maka akan diganti dengan satu bibit tanaman yang akan ditanam di Perbukitan Patiayam. Hasilnya pun lumayan bagus.
Data dari BLDF, para volunteer berhasil mengumpulan sebanyak 62.180 bibit tanaman dan telah disebar untuk ditanam di Perbukitan Patiayam. Salah satu lokasi tanam yang paling berhasil adalah di Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.
Di sana, kini mulai banyak berdiri kokoh tanaman-tanaman musiman seperti mangga hingga alpukat. Ada juga tanaman-tanaman musim lain yang kini terus dirawat Kelompok Tani Wonorejo.
Mereka bahkan mulai bisa memanen tanaman-tanaman buah itu meski memang masih belum maksimal.
Program Manager Bakti Lingkungan Djarum Foundation Eko Budi Utomo menuturkan, Djarum selalu berkomitmen menghijaukan perbukitan Patiayam. Mereka juga rutin melakukan monitoring dan perawatan pada bibit tanaman yang sudah disebar.
”Kami selalu melakukan pengawasan dan juga perawatan. Kami berikan pohon kami tag, kami data lewat sana dan kami pantau lewat sana perkembangannya,” kata dia di sela kegiatan OAOT di Perbukitan Patiayam, Senin (6/2/2024)
Dia pun berharap apa yang diberikan BLDF ini bisa bermanfaat bagi warga setempat dan juga bagi komunitas.
Ketua Kelompok Tani Wonorejo Mashuri mengatakan, kegiatan penanaman yang konsisten dilakukan tiap tahun ini mendorong anggota komunitas tani untuk bergabung.
Mulanya hanya 111 petani yang tertarik menanam MPTS di sela-sela lahan tebu dan jagung pada 2020. Kini, total ada 1.291 petani yang ikut dalam inisiatif tersebut.
“Apalagi sekarang bibit yang ditanam sudah mulai berkembang dan menghasilkan. Sekalipun butuh waktu tahunan untuk mencapai panen, kami percaya, tanaman ini bisa dinikmati dalam jangka panjang sehingga bernilai ekonomi bagi kami dan generasi mendatang,” ungkap Mashuri.



