Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berpotensi terdampak banjir yang kini tengah terjadi di Kabupaten Grobogan. Bisa jadi, banjir juga akan melanda Kudus karena kiriman air dari wilayah Grobogan sudah cukup besar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus sendiri kini mulai bersiaga setelah debit air kiriman di Bendung Wilalung sudah mencapai angka 970 meter kubik per detik.

”Berdoa saja semoga tidak ada hujan di wilayah atas, kami sudah upayakan pengantisipasiannya tadi di Undaan Lor karena di sana ada tanggul sliding,” ucap Kepala BPBD Kudus Mundir pada Murianews.com, Selasa (6/2/2024) malam.

Subkoordinator Kedarurat BPBD Kudus Ahmad Munaji menambahkan, jika wilayah atas terjadi hujan deras dengan durasi yang lama, maka kemungkinan Kudus akan mengalami banjir sangat besar.

Pasalnya Sungai Piji, Dawe dan Gelis akan bermuara ke lokasi yang sama yakni Sungai Wulan. Sedangkan debit air di sungai tersebut jelas sudah meninggi menyusul kiriman air dari Grobogan.

”Kemungkinan itu ada, banjir di lima kecamatan bisa jadi terulang, namun berharap saja jangan sampai, saat ini masih aman,” tambahnya.

Diketahui, Bencana banjir terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Pagi ini, Selasa (6/2/2024) Tercatat 29 desa terendam banjir.

29 desa itu tersebar di Kecamatan Kedungjati, Gubug, Tegowanu, Godong, Penawangan, Purwodadi. Kemudian Toroh, Geyer, Karangrayung, Tawangharjo, dan Tanggungharjo.

Kecamatan dengan dampak banjir terparah yakni Kedungjati. Total terdapat delapan desa terdampak, yakni Desa Ngombak, Kedungjati, Kalimaro, Deras, Padas, Klitikan, Jumo, dan Wates.

Adapun wilayah perkotaan Purwodadi juga terdampak banjir cukup parah kali ini. Desa dan kelurahan di perkotaan terdampak yakni Purwodadi, Kalongan, Candisari, Ngraji, Cingkrong.

Di Perumahan Permata Hijau, total terdapat 120 rumah tergenang banjir. Ketinggian air mencapai 40-60 cm.

Di Kampung Banaran dan Kebondalem air menggenangi rumah dengan ketinggian 30-50 cm.

Sementata itu, di Jalan Raya Dr. Sutomo dan seputaran Simpang Lima Purwodadi, ketinggian air memcapai 30-40 cm dan membuat arus lalu lintas tersendat.

Di Desa Kramat, Kecamatan Penawangan, banjir disebutkan akibat jebolnya sungai Jajar di Karangrayung. Banjir menggenangi area persawahan dengan luas sekitar 16 hektare dan usia padi kurang lebih 25 -40 hari. Selain itu, ada 24 rumah warga juga terdampak banjir.

Di Dusun Jono Krajan, Desa Jono Krajan, Kecamatan Tawangharjo, banjir menggenangi jalan perkampungan dan halaman rumah warga dengan ketinggian air sekitar 20-100 cm.

Meski ada yang sudah berangsur-angsur surut, namun di beberapa kecamatan air masih terus meninggi. Jumlah wilayah terdampak masih berpotensi bertambah.

Pihak BPBD masih melakukan pendataan terkait jumlah warga terdampak atau pun jumlah rumah terendam dalam banjir kali ini.

 

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler