Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai mewaspadai kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD). Meski belum ada kasus meninggal, namun peningkatan pasien yang dirawat di rumah sakit terjadi cukup signifikasn di awal tahun ini.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono mengungkapkan, saat ini jumlah kasus yang tercatat di dinas adalah sebanyak 48 kasus.

Meski begitu, jumlah pasien DBD di rumah sakit tercatat lebih dari itu mengingat sejumlah rumah sakit di Kudus menjadi jujugan pasien dari kabupaten lainnya.

”Kami waspada, apalagi di Jepara juga sudah mulai ada kasus meninggal, karena itu kami akan tingkatkan pengawasan dan pencegahan,” ucapnya sembari mengecek kondisi sejumlah rumah sakit di Kudus, Selasa (27/2/2024).

DKK sendiri, sambung dia, masih melakukan pendataan jumlah dan sebaran kasus DBD yang ada di Kudus. Namun hingga kini sebarannya masih merata di seluruh kecamatan.

”Kami mencatat sebarannya merata ya, untuk kasus ya itu, ada 48 kasus dan mayoritas anak-anak, saat ini trennya meningkat,” ungkapnya.

Di sini suspek 94 pasien, dari luar kudus juga. Jepara demak. Terdeteksi sehari paling ada 3 dan 2 total positif ndak dari kudus semua ini 50 kasus februari januari ada 60

Kepala ruang perawatan anak Bougenfill II RSUD Looekmono Hadi Kudus Adhi Noor Andaningrum mengungkapkan jika saat ini jumlah pasien suspek DBD pada bulan Februari telah mencapai 94 orang.

Meski begitu untuk hasil labnya, ditemukan ada sekitar 50 anak yang yang positif DBD di bulan januari. Sementara di Bulan Januari kemarin mencapai 60 anak.

”Kasusnya sedikit turun, namun tetap ada kewaspadaan karena memang dalam sehari biasanya ada dua sampai tiga anak dinyatakan terkena DBD, itu tidak Kudus saja ya,” pungkasnya.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler