Dua Bulan, DKK Kudus Temukan 261 Kasus TBC Baru
Anggara Jiwandhana
Rabu, 6 Maret 2024 18:03:00
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, menemukan sebanyak 261 kasus Tuberkulosis (TBC) sepanjang Januari hingga Februari 2024 kemarin.
Sebagian merupakan pasien baru. Namun banyak juga yang merupakan pasien lama yang mengalami kambuh
Meski Begitu Kepala DKK Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, jumlah tersebut belum sesuai target penemuan kasus di awal tahun ini. DKK sendiri menargetkan ada sebanyak 2.383 temuan kasus.
”Jadi masih sekitar 10 persen dari target, kami akan terus melakukan penyisiran,” ucapnya Rabu (6/3/2024).
Andiri memastikan, upaya skrining kesehatan ini akan terus dilakukan. Mulai dari keluarga pasien hingga dilakukan secara acak.
”Setelah ditemukan, kami akan melakukan pendampingan terhadap pasien TBC, baik TBC SO selama enam bulan ataupun pasien TBC RO yang selama dua tahun,” ungkapnya.
Wakil Supervisor TBC Kudus Andi Purwono menambahkan, kasus TBC yang ditemukan meliputi 159 kasus baru bakteri tahan asam (BTA) positif, 34 kasus kambuh, 22 kasus baru resisten obat (RO), 13 kasus baru ekstra paru dan 33 kasus TB anak.
Temuan itu, dimungkinkan masih akan bertambah mengingat targetnya menyasar ribuan orang di Kudus. Saat ini sendiri, beberapa sampel juga tengah dilakukan proses imput data di sejumlah fasilitas kesehatan di Kudus.
”Kami juga memiliki target untuk penemuan kasus TB anak sebanyak 460 anak pada tahun 2024, sekarang memang baru ada 33 anak yang ditemukan positif TBC, akan kami lanjutkan,” ungkapnya.
Sebagai langkah optimalisasi penyisiran suspek penderita TBC, kata dia, Dinkes Kudus juga turut menggandeng dokter praktik mandiri (DPM), dokter praktik swasta (DPS) serta klinik.
Hasil penyisiran hingga Selasa (5/3/2024), ditemukan ada 2.648 kasus penemuan suspek TBC. Meliputi dari kasus TB sensitif obat (SO) sebanyak 447 orang dan TB resisten obat (RO) sebanyak enam orang.
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus – Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Jawa Tengah, menemukan sebanyak 261 kasus Tuberkulosis (TBC) sepanjang Januari hingga Februari 2024 kemarin.
Sebagian merupakan pasien baru. Namun banyak juga yang merupakan pasien lama yang mengalami kambuh
Meski Begitu Kepala DKK Kudus dr Andini Aridewi mengatakan, jumlah tersebut belum sesuai target penemuan kasus di awal tahun ini. DKK sendiri menargetkan ada sebanyak 2.383 temuan kasus.
”Jadi masih sekitar 10 persen dari target, kami akan terus melakukan penyisiran,” ucapnya Rabu (6/3/2024).
Andiri memastikan, upaya skrining kesehatan ini akan terus dilakukan. Mulai dari keluarga pasien hingga dilakukan secara acak.
”Setelah ditemukan, kami akan melakukan pendampingan terhadap pasien TBC, baik TBC SO selama enam bulan ataupun pasien TBC RO yang selama dua tahun,” ungkapnya.
Wakil Supervisor TBC Kudus Andi Purwono menambahkan, kasus TBC yang ditemukan meliputi 159 kasus baru bakteri tahan asam (BTA) positif, 34 kasus kambuh, 22 kasus baru resisten obat (RO), 13 kasus baru ekstra paru dan 33 kasus TB anak.
Temuan itu, dimungkinkan masih akan bertambah mengingat targetnya menyasar ribuan orang di Kudus. Saat ini sendiri, beberapa sampel juga tengah dilakukan proses imput data di sejumlah fasilitas kesehatan di Kudus.
”Kami juga memiliki target untuk penemuan kasus TB anak sebanyak 460 anak pada tahun 2024, sekarang memang baru ada 33 anak yang ditemukan positif TBC, akan kami lanjutkan,” ungkapnya.
Sebagai langkah optimalisasi penyisiran suspek penderita TBC, kata dia, Dinkes Kudus juga turut menggandeng dokter praktik mandiri (DPM), dokter praktik swasta (DPS) serta klinik.
Hasil penyisiran hingga Selasa (5/3/2024), ditemukan ada 2.648 kasus penemuan suspek TBC. Meliputi dari kasus TB sensitif obat (SO) sebanyak 447 orang dan TB resisten obat (RO) sebanyak enam orang.
Editor: Supriyadi