Kapolda dan Pangdam Jateng Cek Kesiapan Pengungsian di Kudus
Anggara Jiwandhana
Minggu, 17 Maret 2024 12:26:00
Murianews, Kudus – Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Dedi Suryadi meninjau kesiapan lokasi pengungsian yang ada di Kabupaten Kudus, Minggu (17/3/2024).
Kabupaten Kudus sendiri saat ini terdapat sebanyak enam titik pengungsian. Keduanya bersama rombongan mengecek salah satu pengungsian yakni di Aula DPRD Kudus.
Lutfhi dan Dedi pun sempat meninjau keadaan lokasi pengungsian. Kemudian menyerahkan bantuan logistik untuk para pengungsi di DPRD Kudus.
”Saya dengan Pangdam hari ini final check pengungsi karena dampak banjir itu yang paling kena imbas adalah pengungsinya,” kata Luthfi.
Dari Polda Jateng sendiri, menyiapkan sejumlah hal untuk membantu para pengungsi. Mulai dari dapur umum, sarana evakuasi dan penyiapan posko logistik.
”Ini kami mulai mendistribusikan logistik, kami mengevakuasi masyarakat dan tinggal kami menenangkan masyarakat untuk tidak panik,” ungkapnya.
Pihaknya pun berpesan kepada DPRD Kudus untuk bisa menampung pengungsi yang berhasil dievakuasi.
”Kami sudah berkoordinasi dengan DPRD Kudus, Pak Masan, kami nanti akan siapkan dapur umum kalau memang diperlukan. Yang terpenting saat ini adalah menenangkan masyarakat,” ungkapnya.
Ketua DPRD Kudus Masan mempersilahkan pengungsi dari manapun untuk bisa mengungsi di Aula DPRD Kudus, termasuk dari Demak itu.
Segala kecukupan pengungsi di Aula DPRD Kudus inipun dipastikan bakal dijamin. Mulai dari kesehatan, makanan, kebutuhan religi hingga trauma healing, sudah disiapkan.
Saat ini sendiri, Aula DPRD Kudus telah menampung setidaknya 391 orang. Terdiri dari 51 orang warga Demak dan sisanya warga Karangrowo, Undaan, Kudus.
”Siapapun yang masuk ke pengungsian DPRD ini baik dari Kudus maupun dari Demak akan kami terima. Kami akan siapkan kesehatan dan logistiknya,” ucap Masan.
Masan menambahkan, di Aula DPRD Kudus sendiri sudah terbagi pembagian tugasnya. Baik untuk bagian dapur atau konsumsi, kesehatan, logistik hingga kebutuhan pengungsi lainnya.
”Semua sudah ada petugasnya, gotong royong. Untuk berbuka mulai dimasak pukul tiga sore sementara sahur mulai dimasak pukul 11 malam, kami juga sediakan trauma healing seperti biasanya,” ungkapnya.



