Revli pun memastikan Pemkab Kudus akan lebih meningkatkan pengawasan siber-nya untuk mengantisipasi maraknya penipuan yang mengatasnamakan pejabat dari Pemkab Kudus.
Dengan harapan tidak muncul korban dari tindak penipuan orang tidak bertanggungjawab seperti ini.
”Masyarakat juga kami harapkan untuk jeli dalam menyikapi modus-modus seperti ini dan jangan mudah percaya, hubungi instansi terkait untuk memastikan kebenarannya terlebih dahulu,” ungkapnya.
Murianews, Kudus – Baru juga sehari menjabat, nama Plh Bupati Kudus Revlisianto Subekti sudah dicatut orang tak dikenal untuk modus penipuan.
Motifnya adalah nama Revlisianto Subekti dicatut orang tak dikenal (OTK) yang mengaku bernama Achmad Salahudin. Ia memperkenalkan dirinya sebagai asisten dari Plh Bupati Kudus kepada korban.
OTK tersebut menghubungi salah satu pondok pesantren di Kudus dengan tujuan menanyakan kabar pembangunan infrastruktur pesantren. Ia kemudian berujar jika Plh Bupati Kudus akan menyumbangkan uang tunai untuk bantuan pembangunan.
Setelah Oknum penipu tersebut mengirimkan bukti transferan palsu ke korban. Namun kemudian penipu meminta transfer balik sebagian uang dengan alasan nominalnya kelebihan dan akan dibagi-bagi dengan lembaga sosial lainnya.
”Modusnya hampir sama dengan yang sudah-sudah, dan sekali lagi kami pastikan itu bukan kami,” ujar Revli pada Murianews, Rabu (9/1/2025).
Ia mengungkapkan, seluruh mekanisme penyaluran bantuan keuangan kepada lembaga sosial baik berupa hibah ataupun bantuan sosial tetap memiliki prosedur. Seluruh penyalurannya juga atas nama Pemkab Kudus.
”Jadi bukan atas nama pribadi kami, kasus-kasus seperti ini kami rasa tidak terjadi sekali dua kali, harapan kami ini menjadi perhatian dan pembelajaran bersama,” tambahnya.
Perketat pengawasan...
Revli pun memastikan Pemkab Kudus akan lebih meningkatkan pengawasan siber-nya untuk mengantisipasi maraknya penipuan yang mengatasnamakan pejabat dari Pemkab Kudus.
Dengan harapan tidak muncul korban dari tindak penipuan orang tidak bertanggungjawab seperti ini.
”Masyarakat juga kami harapkan untuk jeli dalam menyikapi modus-modus seperti ini dan jangan mudah percaya, hubungi instansi terkait untuk memastikan kebenarannya terlebih dahulu,” ungkapnya.
