Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Gagasan mengenai dibentuknya Klub Presiden (Presidential Club) mulai mencuat ke publik. Klub ini diwacanakan Prabowo Subianto, berisikan para mantan presiden dan presiden yang menjabat.

Terhadap gagasan ini, Jokowi, SBY dan Megawati yang dipastikan akan terlibat di ‘klub’ ini jika benar dibentuk, telah menyampaikan responnya. Seperti dilansir dari BBC News Indonesia, para tokoh memberikan tanggapannya.

Jokowi yang saat ini masih menjabat sebagai presiden dan akan segera menjadi mantan presiden, telah memberi tanggapan pada Jumat (3/5/2024). Saat dimintai tanggapan mengenai gagasan Klub Presiden, Jokowi memberi sinyal persetujuan.

"Bagus, bagus," ujar Jokowi pada kesempatan memberikan tanggapan kepada para wartawan yang menemuinya, saat itu.

Namun nada berkelakar juga dilontarkan Jokowi, saat ditanyakan mengenai frekuensi pertemuan Klub Presiden itu. Jokowi menyebut pertemuan para mantan presiden dan presiden bisa dilakukan sesering mungkin.

"Ya, dua hari sekali ya enggak apa-apa," ujar Jokowi sambil tertawa.

Sedangkan Susilo Bambang Yidhoyono (SBY), belum memberikan statemen langsung mengenai wacana Klub Presiden ini. Namun mantan presiden ini disebutkan setuju dengan ide Prabowo Subianto ini.

Syahrial Nasution, deputi Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Demokrat, mengeklaim SBY setuju dengan ide tersebut. Diharapkan Klub Presiden ini bisa membawa dampak baik dalam proses kenegaraan.

"Pak SBY setuju. Meskipun tidak harus dilembagakan, presidential club ini diharapkan mampu mempercepat proses pembangunan yang hendak dicapai presiden yang sedang bertugas," ujar Syahrial.

Klub Presiden diharapkan bisa berperan seperti the president's club di AS, yang menjadi tempat berdiskusi dan bertukar ide antara presiden dan dan para pemimpin sebelumnya.

Sementara itu, Megawati Soekarnoputri, juga belum memberikan tanggapan jelas mengenai hal ini. Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyatakan pihaknya tidak mau berandai-andai soal sikap Megawati dalam perkara ini.

"Jangan berandai-andai dulu. Intinya kita tunggu penjabaran lebih jelas dari gagasan tersebut. Gagasan yang belum matang bisa menimbulkan salah tafsir. Kita ribut-ribut, banyak berwacana, padahal yang dilontarkan baru ide awal," ujarnya.

Komentar