Rabu, 19 November 2025

Murianews, Banten – Dua orang warga suku Badui yang tinggal di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, digigit ular berbisa. Untuk menyelamatkan jiwanya, mereka dirujuk ke RSUD Banten untuk mendapatkan perawatan lebih lajut.

Masyarakat Badui, menurut Koordinator Sahabat Rewan Indonesia (SRI), Muhamad Arif Kidiat, kerap menjadi korban gigitan ular berbisa. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan medis memadai jiwanya bisa terancam.

Situasi ini cukup rawan terjadi, karena fasilitas kesehatan di sekitar permukiman Badui tidak memiliki obat anti ular berbisa (ABU), termasuk Puskesmas terdekat. Sehingga korban gigitan ular berbisa harus dirujuk ke RSUD Banten untuk menyelamatkan jiwa mereka.

"Kita bulan Juli lalu juga merujuk tiga warga Badui korban gigitan ular berbisa," kata Muhammad Arif Kidiat, seperti dilansir Antara, Minggu (4/8/2024).

Kali ini warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa dan harus dibawa ke RSUD Banten ada dua orang. Salah satunya adalah Ohong (50), yang tinggal di Kampung Kaduketer 1 Desa Kanekes Kabupaten Lebak.

Mereka saat ini sudah menjalani perawatan di RSUD Banten secara gratis, dengan menyertakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Selama ini, setiap bulan ada saja warga Badui yang menjadi korban gigitan ular berbisa.

Masyarakat Badui biasanya tengah membuka ladang pertanian dengan membuka hutan, saat mengalami serangan gigitan ular. Mereka melakukan kegiatan itu tanpa menggunakan peralatan keselamatan, dengan memakai sepatu bot.

Sementara pada musim hujan keberadaan ular berbisa di kawasan permukiman Badui banyak ditemukan di jalan-jalan. Selain itu juga muncul hingga tempat-tempat penyimpanan kayu bakar.

"Kami relawan memiliki tenaga medis terdiri atas bidan dan perawat sehingga dapat melakukan pertolongan bagi warga Badui yang menjadi korban gigitan ular mematikan itu," kata Mumahad Arif.

Meski harus menempuh rute perjalanan yang jauh dan terpencil, upaya pertolongan selalu diupayakan bisa cepat diberikan jika muncul insiden. Jika memerlukan penanganan lebih lanjut, maka korban akan segera dibawa ke RSUD Banten.

Sementara itu, Ohong, warga Badui yang menjadi salah satu korban gigitan ular berbisa mengaku sudah mmembaik kondisinya. Meski masih merasa agak demam, namun dirinya merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.

"Kami beruntung dengan adanya relawan, sehingga dapat ditolong dan selamat dari gigitan ular mematikan itu," kata Ohong.

Warga Badui yang digigit ular berbisa jenis umumnya tinggal di daerah pegunungan dan perbukitan. Dalam sebulan, ada dua sampai enam orang yang digigit ular berbisa.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler