Rabu, 19 November 2025

Murianews, Pati – Memasuki tahun ke -13, Suluk Maleman tetap konsisten mengajak masyarakat untuk menjaga nurani di tengah carut marut peradaban. Anis Sholeh Ba'asyin, penggagas Suluk Maleman, kembali menekankan pentingnya bersikap adil agar tak mudah terombang-ambing.

Untuk itu manusia perlu menjaga ‘kuda-kuda keberadaannya’, yaitu nurani dan akal sehat. Agar tak gampang digoyang badai pengaruh buruk.
"Di Amerika misalnya, tiktok sampai dibanned karena digunakan warga untuk menyuarakan pembelaan terhadap Palestina. Mereka memiliki kesadaran memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menggaungkan suaranya di ruang publik," jelas Anis.

Di Indonesia pun media sosial acap dipakai untuk tujuan serupa, sehingga ada ungkapan ‘tak viral, tak ditindak-lanjuti”. Meski harus diakui, secara umum media sosial di sini lebih banyak dipakai oleh kekuasaan untuk mengendalikan opini publik.

Fakta ini setidaknya memberi kita gambaran betapa cara berpikir kita sebenarnya gampang dibentuk lewat gelontoran opini yang dilakukan pihak-pihak tertentu lewat media sosial.

"Maka penting punya kemampuan untuk menentukan sikap dari awal, agar tak mudah diatur pendapat dari luar. Ibaratnya tak punya kuda-kuda, jadi sedikit saja disenggol sudah jatuh," tambahnya.

Menurut Anis, penajaman nurani menjadi penting dalam penentuan sikap tersebut. Karena pada dasarnya otak bukanlah penilai kebenaran, tapi sumber pembenaran.

"Adanya bias kognitif membuat kita sulit membedakan mana yang benar dan yang salah; dan hanya mampu membangun pembenaran bagi suatu situasi," ujarnya.

Ironi dan dilema...

Komentar

Terpopuler