Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Kusdiyanto (Ketua IKA PC PMII Jepara), M. Maghfurir Rohman (moderator), Muhammad Abid (Ketua PC PMII Jepara), serta pengurus IKA PC PMII, PC PMII Jepara, dan mahasiswa Unisnu Jepara.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah dampak dari program Makan Bergizi Gratis yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan keluarga kurang mampu.
Agus Sutisna menegaskan bahwa pemenuhan gizi yang cukup bagi anak-anak sangat penting untuk tumbuh kembang optimal serta peningkatan daya saing bangsa di masa depan.
Program Makan Bergizi Gratis ini diinisiasi sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus utama memberikan akses makanan bergizi kepada anak-anak, terutama dari keluarga prasejahtera.
Dengan menyediakan makanan sehat di sekolah dan fasilitas umum, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan kualitas gizi masyarakat meningkat. Agus Sutisna menekankan bahwa program ini harus direncanakan secara komprehensif, mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi, hingga pengawasan dan evaluasi dampaknya.
“Saya berharap program ini dapat diterapkan dengan baik tanpa mengabaikan pelayanan dasar yang menjadi kewajiban pemerintah di tingkat pusat maupun daerah,” ujarnya.
MuriaNews, Jepara – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan dalam diskusi yang digelar oleh PC IKA PMII Jepara. Acara yang berlangsung di Wisma Pergerakan, Dk. Depok 1/2, Kelurahan Karangkebagusan, Jepara Rabu (5/2/2025) ini menghadirkan Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, sebagai narasumber utama.
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Kusdiyanto (Ketua IKA PC PMII Jepara), M. Maghfurir Rohman (moderator), Muhammad Abid (Ketua PC PMII Jepara), serta pengurus IKA PC PMII, PC PMII Jepara, dan mahasiswa Unisnu Jepara.
Salah satu topik utama dalam diskusi adalah dampak dari program Makan Bergizi Gratis yang bertujuan meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya bagi anak-anak dan keluarga kurang mampu.
Agus Sutisna menegaskan bahwa pemenuhan gizi yang cukup bagi anak-anak sangat penting untuk tumbuh kembang optimal serta peningkatan daya saing bangsa di masa depan.
Program Makan Bergizi Gratis ini diinisiasi sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045, dengan fokus utama memberikan akses makanan bergizi kepada anak-anak, terutama dari keluarga prasejahtera.
Dengan menyediakan makanan sehat di sekolah dan fasilitas umum, diharapkan angka stunting dapat ditekan dan kualitas gizi masyarakat meningkat. Agus Sutisna menekankan bahwa program ini harus direncanakan secara komprehensif, mulai dari perencanaan, penganggaran, implementasi, hingga pengawasan dan evaluasi dampaknya.
“Saya berharap program ini dapat diterapkan dengan baik tanpa mengabaikan pelayanan dasar yang menjadi kewajiban pemerintah di tingkat pusat maupun daerah,” ujarnya.
Pembangunan Sektor Lain...
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya keseimbangan antara program Makan Bergizi Gratis dengan pembangunan sektor lain seperti infrastruktur dan pelayanan publik. Jangan sampai fokus berlebihan pada satu program menyebabkan sektor lain terabaikan.
Harapan besar juga datang dari masyarakat dan PMII. Mereka mendukung penuh realisasi program ini karena manfaatnya yang sangat besar bagi anak-anak sekolah dan keluarga kurang mampu.
Selain itu, diharapkan keterlibatan UMKM lokal dalam penyediaan bahan makanan bergizi guna mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Mudah-mudahan program MBG dapat melibatkan UMKM dalam penyediaan bahan makanan di program Makan Bergizi Gratis,” ujar Kusdiyanto, Ketua IKA PC PMII Jepara. Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur yang memadai untuk kelancaran distribusi makanan serta pembangunan daerah secara keseluruhan.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia masih mencapai 21,6%, sementara pemerintah menargetkan penurunan hingga 14% pada tahun 2024.
Peraturan Presiden No. 72 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menegaskan bahwa pengurangan angka stunting dan peningkatan kualitas gizi masyarakat merupakan prioritas utama pembangunan nasional.
Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, program Makan Bergizi Gratis berpotensi menjadi langkah besar dalam meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia. Keberhasilannya sangat bergantung pada perencanaan yang matang, pelaksanaan yang efektif, serta keterlibatan berbagai pihak dalam menjaga keberlanjutannya menuju Indonesia Emas 2045.