Kamis, 20 November 2025

Sementara itu Kapten Saurabh Bhatnagar, mantan pilot senior asal India, menyatakan, dari rekaman yang beredar, tampaknya kedua mesin pesawat Air India kehilangan daya dorong secara hampir bersamaan. Ia menyebut ada kemungkinan akibat serangan burung di kedua mesin.

“Pesawat lepas landas dengan sempurna, namun tak lama kemudian mulai turun. Hal ini hanya bisa terjadi jika mesin kehilangan tenaga atau pesawat kehilangan daya angkat,” ujarnya.

Berikutnya, pakar penerbangan Sanjay Lazar juga menyampaikan, pesawat Boeing 787 Dreamliner berusia relatif muda, baru 12 tahun, dan kemungkinan memiliki kondisi teknis yang masih baik. Selain itu, pesawat Air India ini dipiloti oleh Kapten Summeet Sabharwal, pilot berpengalaman dengan lebih dari 8.200 jam terbang.

Sehingga dirinya berpendapat, kemungkinan besar ada penyebab lain yang sifatnya berasal dari eksternal pesawat. Serangan burung yang masuk ke mesin bisa saja terjadi, yang kemungkinan membuat pesawat Air India ini kehilangan daya dorong untuk bisa mendaki.

Penyelidikan mendalam mengenai jatuhnya pesawat Air India masih terus dilakukan. Namun dipastikan butuh waktu untuk benar-benar bisa memastikan mengapa insiden pesawat jatuh ini akhirnya terjadi.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler