Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana membangun tanggul laut raksasa, atau yang dikenal sebagai Giant Sea Wall, sepanjang pantai utara (pantura) Jawa.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan jika proyek ini sangat diperlukan untuk mengatasi penurunan permukaan tanah yang terus-menerus terjadi dan mengurangi dampak banjir rob.

Giant Sea Wall itu sangat diperlukan, karena kita ingin menyelesaikan penurunan permukaan tanah yang terus-menerus terjadi dan juga banjir rob yang selalu terjadi,” kata Airlangga mengutip CNNIndonesia.com, Rabu (10/1/2024).

Selain itu, pembangunan Giant Sea Wall di pantura Jawa dianggap penting karena proyek tanggul yang hanya sebagian-sebagian dianggap kurang efektif. Saat ini, proyek laut Jakarta telah masuk dalam program strategis nasional (PSN).

”Sehingga langkah berikutnya tentu perlu aksi untuk mewujudkan rencana pembangunan Giant Sea Wall,” tambahnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, turut menekankan urgensi pembangunan tanggul laut raksasa tersebut. Meskipun menyadari bahwa sebenarnya bukan kewenangan Menhan, Prabowo mengatakan bahwa pembangunan ini sangat dibutuhkan.

”Dalam pandangan saya sebagai seorang pimpinan politik, ini sangat mendesak. Ini kewajiban kita dan mungkin seandainya para menteri, seandainya kita mulai pembangunan besar-besaran dalam 3, 4, 5 tahun yang akan datang, mungkin kita tidak akan lihat selesainya Giant Sea Wall ini," ujar Prabowo.

Prabowo juga memperkirakan bahwa pembangunan Giant Sea Wall akan memakan waktu hingga 40 tahun, merujuk pada pengalaman Belanda dalam pembangunan serupa. Ia juga menyatakan bahwa proyek ini membutuhkan dana mencapai US$50 miliar hingga US$60 miliar, setara dengan Rp934,81 triliun dengan asumsi kurs Rp15.580 per dolar AS.

”Nanti selalu akan ada yang mengatakan, ’Apakah bisa?’ Ini masalah bukan apakah bisa atau tidak bisa, ini harus, kalau tidak, pantai utara akan tenggelam,” tandas Prabowo.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler