Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan izin impor beras sebanyak 1,6 juta ton guna untuk awal tahun ini.  

Keputusan impor beras tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Isy Karim menyatakan persetujuan impor ini menambah jumlah beras impor sebelumnya sebesar 2 juta ton yang telah ditetapkan pemerintah.

”Kementerian Perdagangan sudah menerbitkan persetujuan impor beras untuk penugasan Bulog. Yang pertama dengan 2 juta ton (beras impor) untuk 2024, penugasannya sudah dikeluarkan, untuk tambahan impor 1,6 juta ton juga. Untuk tambahan impor 1,6 juta ton juga persetujuan impornya sudah diterbitkan,” kata Isy dalam diskusi bertajuk Persiapan Ramadan, Kondisi Harga Bahan Pokok secara virtual yang disiarkan ulang di kanal Youtube CNN Indonesia, Senin (4/3/2024).

Isy juga mengatakan jika pihaknya sudah mendapatkan laporan dari Perum Bulog. dalam laporan tersebut, hingga saat ini realisasi realisasi impor beras telah mencapai 500 ribu ton.

”Bahkan dari laporan yang disampaikan oleh Bulog, realisasinya sudah mencapai lebih dari 500 ribu ton (beras) pada triwulan pertama ini,” tambahnya.

Menurutnya, penambahan impor beras ini diperlukan untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan dalam menyambut Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN).

Dalam survei Kemendag, Isy memprediksi adanya lonjakan permintaan hingga 45,13 persen selama periode Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri.

Meskipun demikian, saat ini penurunan harga beras baru terjadi di pasar induk, sementara di pasar tradisional belum mengalami penurunan yang signifikan.

”Memang kalau kita lihat, khusus untuk beras masih ada kenaikan harga dibanding bulan lalu. Untuk beras medium masih terkena kenaikan harga 6,16 persen,” tutur Isy.

Komentar