Jumat, 11 Juli 2025

Murianews, Jakarta – Wacana adanya pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi per 17 Agustus 2024, mendapatkan banyak respons dari masyarakat. Bahkan mereka menginginkan agar pemerintah juga menurunkan harga pertamax agar tidak terlalu memberatkan warga.  

Eki (24) salah seorang pengendara motor menyarankan agar pemerintah menurunkan harga Pertamax di tengah wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Menurutnya, langkah ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang menantang.

”Saran saya sih kalau memang Pertalite mau dibatasi atau nanti suatu saat Pertalite dihilangkan, Pertamax-nya juga harus bisa turun harga per liternya semaksimal mungkin lah,” ujar Eki yang juga seorang pekerja kantoran dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/7/2024).

Eki menilai, perbandingan harga antara Pertalite dan Pertamax seharusnya tidak terlalu jauh. Saat ini, harga Pertalite Rp 10.000 per liter, sedangkan Pertamax dibanderol Rp 13.200 per liter. Ia mengusulkan agar selisih harga antara kedua jenis BBM tersebut hanya terpaut sekitar Rp 1.000 per liter.

”Selisih harga sekitar Rp 3.200 itu menjadi salah satu pertimbangan saya masih menggunakan Pertalite. Tapi, saya juga masih awam lah faktor-faktor yang menyebabkan Pertamax itu perbandingan harganya dengan Pertalite lumayan juga, mungkin karena faktor ekonomi, minyak dunia, dan lainnya,” tambahnya.

Pengendara mobil lainnya, Rieke (47) yang berprofesi sebagai kurir, berharap pemerintah lebih bijak dalam mengatur masalah BBM ke depannya.

”Harapannya, pemerintah harus bijak untuk mengatur masalah BBM, kasihan rakyat menengah ke bawah dampaknya ke semua-muanya akan naik, seperti sembako dan lainnya,” kata Rieke.

Rieke juga meminta agar pemerintah lebih tegas dalam pembatasan pembelian BBM bersubsidi jika benar-benar diterapkan. Hal ini penting agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler