PLN Selesai Bangun PLTS Terbesar di Indonesia, Kapasitas 100 Mwp
Cholis Anwar
Jumat, 30 Agustus 2024 11:39:00
Murianews, Purwakarta – PT PLN (Persero) melalui anak usahanya, PLN Batam, bersama PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV), berhasil mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) ground-mounted terbesar di Indonesia.
PLTS dengan kapasitas 100 Megawatt peak (MWp) ini berlokasi di Kawasan Industri Kota Bukit Indah (KBI), Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Peresmian PLTS ini sudah dilakukan pada Rabu (28/8/2024).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu mengatakan, peresmian PLTS ini menandai pencapaian penting dalam upaya transisi energi Indonesia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
”PLTS ini menjadi pembangkit yang sangat kita harapkan ke depan. Kesuksesan pembangunan PLTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang optimal serta menjadi role model bagi sektor industri dan pemegang wilayah usaha lainnya,” ungkap Jisman dikutip dari Antara, Jumat (30/8/2024).
PLTS ini dibangun di atas lahan seluas 80 hektar dan dioperasikan oleh PT Aruna Hijau Power (AHP), sebuah perusahaan joint venture antara PLN Batam dan Aruna PV. Pembangkit ini diperkirakan mampu menghasilkan 150 GWh energi bersih per tahun, setara dengan pengurangan emisi sebesar 118.725 ton CO2.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN sebagai tulang punggung transisi energi di Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor industri dalam negeri dengan menggunakan listrik hijau.
Langkah ini, menurut Darmawan, telah sejalan dengan peta jalan transisi energi pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
”Listrik merupakan jantung perekonomian di Indonesia. PLN tidak hanya mengalirkan listrik andal, tapi juga berkomitmen memenuhi kebutuhan listrik hijau bagi industri di Tanah Air. Inilah wujud komitmen PLN kepada negara untuk menjadi pelopor dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan (EBT) dan berkelanjutan,” ujar Darmawan.
Dalam proyek PLTS ini, PLN juga bekerja sama dengan PT Tatajabar Sejahtera (TJS) sebagai offtaker dan PT Besland Pertiwi sebagai pemilik lahan proyek. Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta dalam mewujudkan ketahanan energi melalui peningkatan penggunaan EBT.
”Perubahan iklim adalah masalah global yang harus dihadapi bersama. PLN tidak bisa berjalan sendiri dalam menghadapi tantangan ini. Satu-satunya cara adalah melalui kolaborasi,” kata Darmawan.
Darmawan optimistis pengoperasian PLTS ini akan memberikan dampak ekonomi signifikan, termasuk menciptakan lapangan kerja, membuka peluang bisnis, dan mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kawasan Industri Kota Bukit Indah dan sekitarnya.



