Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan pembangkit listri tenaga surya (PLTS) terapung atau floating photovoltaic (FPV) lewat kerja sama dengan Tajikistan.

Itu diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat bertemu Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir, di sela The 3rd Dushanbe Water Action Decade Conference, Dushanbe, Tajikistan.

Basuki mengatakan, kerja sama itu mencakup penelitian dampak lingkungan, pengembangan standar dan pedoman pengelolaan risiko, serta regulasi yang baik untuk pengembangannya.

Sebelumnya, Basuki mengapresiasi Tajikistan karena telah melakukan pengembangan potensi energi terbarukan. Seperti, pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang memiliki kapasitas lebih dari 3.000 MW.

Pembangunan PLTA di Nurek itu, menghasilkan sekitar 50 persen dari total kebutuhan energi tahunan di Tajikistan.

Basuki menyebut, Indonesia terus berkomitmen pada net zero carbon dengan menerapkan transisi sumber energi terbarukan. Salah satunya melalui pembangun bendungan tenaga air.

”Hingga tahun 2024, Indonesia telah membangun sekitar 248 bendungan. 187 bendungan telah dibangun sebelum 2015 dan 61 bendungan dibangun pada periode 2015-2024,” kata Basuki seperti dikutip dari Antara, Kamis (13/6/2024).

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, potensi energi dari PLTA di Indonesia naik hingga 16.027 MW.

Sebanyak 43 dari 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024 memiliki potensi listrik tenaga air sebesar 255,15 MW. Di antara 248 bendungan, sebanyak 246 bendungan juga memiliki potensi untuk pembangkit listrik tenaga surya terapung atau floating photovoltaic (FPV) hingga 13.575 MW.

Partisipasi Tajikistan di World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 juga diapresiasi Basuki. Menurutnya delegasi Tajikistan benar-benar menambah nilai besar dalam acara itu.

”Saya percaya negara kita memiliki visi yang sama untuk pengelolaan sumber daya air yang efisien dan terintegrasi,” kata Menteri Basuki.

Menteri Sumber Daya Air dan Energi Republik Tajikistan Daler Jum’a Shofaqir menyampaikan apresiasi atas kesuksesan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 dan berharap Indonesia dapat terus memperkuat isu air di tingkat global.

"Kami mengajak Indonesia untuk ikut terlibat dalam kemitraan untuk memperkuat posisi air dalam agenda global yang sedang dikembangkan Tajikistan bersama Belanda, Senegal dan Uni Emirat Arab. Kami harap Indonesia dapat melanjutkan kepemimpinan dalam mencapai resolusi serta terlibat dalam dialog interaktif,” katanya.

Komentar

Terpopuler