Enam Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran
Cholis Anwar
Kamis, 19 September 2024 10:26:00
Murianews, Jakarta – Dugaan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) kembali mencuat, setelah dilaporkan sebanyak 6 juta data NPWP diduga bocor dan diperjualbelikan di Breach Forums.
Di antara jutaan data tersebut, terdapat data milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming, putra sulung Jokowi yang juga Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029.
Kebocoran data ini diungkap oleh pendiri Ethical Hacker Indonesia, Teguh Aprianto, melalui unggahannya di media sosial X pada Rabu (18/9/2024).
”Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yang bocor di antaranya NIK, NPWP, alamat, nomor HP, email, dan lain-lain,” tulis Teguh.
Teguh juga menyebutkan bahwa NPWP milik sejumlah pejabat, termasuk Presiden Jokowi, Gibran, Kaesang, Menkominfo Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri BUMN Erick Thohir, turut bocor dalam sampel data yang diberikan oleh pelaku.
Dalam unggahannya, Teguh menyertakan tangkapan layar dari unggahan pelaku di Breach Forums. Unggahan tersebut tampak dibuat oleh akun bernama Bjorka pada September 2024.
Disebutkan bahwa total 6,6 juta data NPWP telah dijual di forum tersebut dengan harga USD 10 ribu atau sekitar Rp153,1 miliar.
Sebagai bukti, pelaku memberikan total 10 ribu data sampel, dengan 25 nama teratas mencakup Presiden Jokowi, Gibran, dan Kaesang. Selain itu, beberapa nama menteri seperti Budi Arie Setiadi dan Sri Mulyani juga tercantum dalam sampel tersebut.
Perusahaan keamanan siber Falcon Feeds, melalui akunnya di X, turut mengungkap penjualan data Ditjen Pajak yang bocor. Data tersebut dilaporkan berisi informasi pribadi seperti NIK, NPWP, alamat, email, nomor telepon, dan tanggal lahir.
”Seorang anggota forum pembobolan mengklaim telah membocorkan data dari Direktorat Jenderal Pajak, otoritas pajak resmi Indonesia,” cuit Falcon Feeds. Namun, Falcon Feeds juga menekankan bahwa keaslian klaim tersebut belum terverifikasi.
Menanggapi insiden ini, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Dwi Astuti, menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman.
”Saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman,” ujar Dwi dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (19/9/2024).



