Rabu, 19 November 2025

Namun, ia menyoroti tantangan yang dihadapi calon pekerja migran, seperti penguasaan bahasa dan keterampilan.

”Masalahnya kalau meninggalkan keluarga rasanya berat, tapi syaratnya hanya perlu bahasa dan skill. Jika persiapan bahasa dilakukan sejak awal, itu jauh lebih baik,” tambahnya.

Menteri P2MI juga menyoroti tingginya jumlah pekerja migran yang berangkat secara tidak prosedural atau ilegal.

Menurut data Bank Indonesia, sekitar 5 juta pekerja migran Indonesia terdaftar, namun jumlah pekerja ilegal diduga jauh lebih besar.

”Paling banyak yang tidak terdaftar itu di Arab Saudi, Malaysia, Hong Kong, dan Taiwan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, tingginya jumlah pekerja ilegal ini sering kali memicu perlakuan tidak adil terhadap pekerja migran di luar negeri.

Abdul Kadir menegaskan komitmen Kementerian P2MI untuk meningkatkan keterampilan calon pekerja migran guna mengurangi jumlah tenaga kerja ilegal.

”Kita siapkan pelatihan sesuai permintaan job order dari negara tujuan. Pelatihan ini akan dibuka di berbagai tempat untuk memberikan bekal keterampilan yang dibutuhkan,” jelasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler