Negara tujuan utama ekspor ikan nila Indonesia meliputi Amerika Serikat (59,08 persen), Kanada (20,72 persen), dan Uni Eropa (8,28 persen).
Sebagai langkah awal, KKP telah membangun Modeling Tambak BINS Karawang di atas lahan seluas 84 hektare.
Fasilitas ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Mei 2024 dan dirancang untuk mendukung implementasi program revitalisasi tambak.
Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi modern, seperti e-feeder dan sistem monitoring IoT untuk mengukur salinitas, suhu, oksigen terlarut (DO), pH, dan amonia. Selain itu, tambak ini memiliki berbagai infrastruktur pendukung.
Infrastruktur pendukung tersebut antara lain kolam induk, kolam pendederan, dan kolam pembesaran. Kemudian instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Selanjutnya kantor utama, ruang kontrol, mini laboratorium, dan bangsal panen. Kemudian gudang pakan dan gudang peralatan.
Murianews, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan, program Revitalisasi Tambak Pantai Utara Jawa (Pantura) akan dimulai pada 2025 dan dilakukan secara bertahap hingga 2029.
Program ini mencakup revitalisasi 78 ribu hektare tambak kurang produktif yang tersebar di empat provinsi, mulai dari Banten hingga Jawa Timur.
”Salah satu komoditas utama yang akan dibudidayakan adalah ikan nila salin, karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan mendukung ketahanan pangan nasional,” ujar Trenggono dikutip dari Antara, Senin (2/12/2024).
Ikan nila salin dipilih sebagai komoditas prioritas karena berpotensi besar untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Produksi ikan nila nasional pada 2023 mencapai 1,37 juta ton, dengan pertumbuhan rata-rata 5,4 persen per tahun.
Dari sisi ekspor, nilai perdagangan ikan nila terus meningkat, dengan puncak ekspor pada 2023 senilai 81,77 juta dolar AS (setara Rp1,3 triliun) dan volume ekspor mencapai 11.166 ton.
Produk ikan nila Indonesia, terutama dalam bentuk fillet, menjadi favorit pasar global dengan kontribusi 98,46 persen dari total ekspor.
Prioritas ekspor...
Negara tujuan utama ekspor ikan nila Indonesia meliputi Amerika Serikat (59,08 persen), Kanada (20,72 persen), dan Uni Eropa (8,28 persen).
Sebagai langkah awal, KKP telah membangun Modeling Tambak BINS Karawang di atas lahan seluas 84 hektare.
Fasilitas ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Mei 2024 dan dirancang untuk mendukung implementasi program revitalisasi tambak.
Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi modern, seperti e-feeder dan sistem monitoring IoT untuk mengukur salinitas, suhu, oksigen terlarut (DO), pH, dan amonia. Selain itu, tambak ini memiliki berbagai infrastruktur pendukung.
Infrastruktur pendukung tersebut antara lain kolam induk, kolam pendederan, dan kolam pembesaran. Kemudian instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Selanjutnya kantor utama, ruang kontrol, mini laboratorium, dan bangsal panen. Kemudian gudang pakan dan gudang peralatan.
Trenggono berharap revitalisasi tambak ini dapat meningkatkan produktivitas budidaya perikanan di wilayah Pantura, sekaligus memperkuat kontribusi sektor kelautan dan perikanan terhadap perekonomian nasional.