Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Cholil Nafis, mengingatkan pentingnya menjaga lisan, terutama bagi pejabat publik dan penceramah.

Pesan ini disampaikan menyusul viralnya ucapan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah, yang diduga mengumpat penjual es teh dalam acara pengajian di Magelang.

”Penting untuk kita semua menjaga lisan, apalagi sebagai pejabat publik tentunya lebih menjadi perhatian masyarakat,” ujar Cholil Nafis dikutip dari Antara, Rabu (4/12/2024).

Pernyataan Gus Miftah yang mengumpat penjual es teh di acara pengajian tersebut dinilai menyinggung sensitivitas masyarakat.

Meskipun Gus Miftah telah meminta maaf atas ucapan tersebut, kontroversi yang timbul mengundang berbagai tanggapan, termasuk dari kalangan tokoh agama.

Menurut Cholil Nafis, permintaan maaf yang disampaikan Gus Miftah merupakan langkah positif, namun ia menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi pelajaran bagi semua pihak.

”Dia sudah minta maaf, baiknya jadi pelajaran bagi dia dan kita semua untuk menjaga lisan,” kata Cholil.

Cholil menekankan, pejabat publik dan tokoh masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam memilih kata-kata yang tepat, baik dalam situasi formal maupun santai.

Sensitivitas publik...

  • 1
  • 2

Komentar

Terpopuler