Kamis, 24 April 2025

Murianews, Jakarta – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk memperpanjang program bantuan sosial atau bansos beras bagi masyarakat berpendapatan rendah selama enam bulan penuh pada tahun 2025.

Sebelumnya, bantuan ini direncanakan hanya akan diberikan pada bulan Januari dan Februari 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional (BPN), Arief Prasetyo Adi mengatakan, keputusan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Presiden Prabowo.

Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui bantuan pangan beras selama 6 bulan pada tahun 2025. Jadi Januari, lalu Februari, kemudian yang 4 bulan lagi, nanti disesuaikan kapan bulannya,” kata Arief dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

Arief menambahkan, Bulog telah siap mendistribusikan total 960 ribu ton beras kepada 16 juta penerima bantuan pangan (PBP) di seluruh Indonesia.

Bantuan ini akan menjadi bagian dari kebijakan ekonomi pemerintah yang bertujuan untuk meringankan beban masyarakat berpendapatan rendah serta menjaga stabilitas pasokan pangan.

Penerima bantuan pangan beras pada 2025 akan difokuskan pada kelompok desil 1 dan 2, serta perempuan kepala keluarga yang tergolong miskin dan lansia tunggal.

”Kita pahami untuk bantuan pangan beras di 2025, pemerintah terus mempertajam database penerima PBP. Untuk itu, kita fokuskan pada kelompok desil 1 dan 2, serta perempuan kepala keluarga miskin dan lansia tunggal,” jelas Arief.

Database penerima bansos beras akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Kementerian PPN/Bappenas, yang mencakup 15,6 juta penerima dari kelompok desil 1 dan 2 serta 400 ribu penerima dari kelompok perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler