Jangan Dulu Liburan ke Pantai, BMKG Sebut Ada Gelombang Tinggi
Cholis Anwar
Rabu, 29 Januari 2025 07:45:00
Murianews, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada akhir Januari 2025.
Peringatan ini berlaku mulai pukul 07.00 WIB tanggal 28 hingga 31 Januari 2025, dan ditujukan kepada seluruh pihak yang beraktivitas di kawasan perairan, termasuk wisatawan, nelayan, dan pelaku pelayaran.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo mengatakan, wisatawan dilarang melakukan aktivitas di zona pantai apabila tinggi gelombang melebihi dua meter.
”Jika tinggi gelombang mencapai lebih dari dua meter, wisatawan dilarang keras beraktivitas di zona perairan pantai,” kata Eko dikutip dari Kompas.com, Rabu (29/1/2025).
Eko juga menjelaskan potensi tinggi gelombang yang beragam di sejumlah perairan Indonesia. Gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di:
Ini Wilayahnya...
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Aceh hingga Lampung
- Samudra Hindia selatan Banten hingga Yogyakarta
- Selat Karimata bagian selatan
- Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, dan Laut Flores
- Laut Banda, Laut Arafuru, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur
- Laut Maluku dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
Sementara itu, gelombang yang lebih tinggi, yakni 2,5 hingga 4 meter, diperkirakan terjadi di:
- Laut Natuna Utara
- Selat Karimata bagian utara
- Samudra Hindia selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua Barat Daya.
BMKG mengingatkan agar wisatawan yang berlibur ke pantai tetap waspada dan mematuhi rambu-rambu keselamatan yang dipasang di sekitar kawasan pantai.
Petugas pantai, BPBD setempat, dan stakeholder keamanan diminta meningkatkan pengawasan untuk memastikan keselamatan para pengunjung.
”Saya kira petugas sudah melakukan langkah-langkah antisipasi seperti memasang rambu peringatan. Namun, wisatawan seringkali abai terhadap hal ini,” ujar Eko.



