Murianews, Jakarta – Fenomena gerhana bulan total akan kembali terjadi pada 13-14 Maret 2025 setelah terakhir kali muncul pada November 2022.
Gerhana ini diperkirakan berlangsung selama 1 jam 5 menit dan hanya dapat disaksikan dari wilayah tertentu di dunia.
Gerhana bulan total, yang sering disebut blood moon atau ”bulan darah”, terjadi ketika matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis lurus, sehingga bulan tertutup sepenuhnya oleh bayangan inti bumi (umbra).
Akibatnya, cahaya matahari yang melewati atmosfer bumi akan menyaring sebagian besar spektrum warna pendek seperti biru dan ungu, sementara warna dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah dan jingga diteruskan ke permukaan bulan.
Inilah yang menyebabkan bulan tampak kemerahan saat puncak gerhana terjadi.
Berbeda dengan gerhana matahari yang berbahaya untuk dilihat langsung, gerhana bulan total aman diamati dengan mata telanjang karena cahayanya yang redup. Fenomena ini selalu menarik perhatian masyarakat karena tidak terjadi setiap tahun di lokasi yang sama.
Pada Maret 2025, gerhana bulan total dapat disaksikan dari seluruh wilayah Amerika Serikat, termasuk Alaska dan Hawaii, serta beberapa bagian Afrika Barat.
Berikut adalah daftar wilayah yang dapat mengamati fenomena ini:
- Amerika Utara: Seluruh negara bagian Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
- Amerika Selatan: Brasil, Argentina, dan Chili.
- Eropa: Spanyol, Prancis, dan Inggris.
- Afrika: Tanjung Verde, Maroko, serta Senegal.



