Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jakarta – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti merespons temuan Survei Penilaian Integritas (SPI) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menunjukkan tingginya angka praktik menyontek di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Mu’ti menegaskan pihaknya siap melakukan perbaikan mendasar pada sistem dan pendekatan pembelajaran guna mengatasi budaya tidak jujur tersebut.

”Terkait dengan masih tingginya angka menyontek itu atau kebiasaan menyontek, kami akan berusaha memperbaiki sistem dan pendekatan pembelajaran, dan juga orientasi pendidikan,” ujar Mu’ti seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/4/2025).

Mu’ti menjelaskan, Kemendikdasmen akan menggeser orientasi pendidikan yang selama ini cenderung fokus pada pencapaian nilai dan skor akademik.

Ke depan, penekanan akan lebih kuat pada penguatan pendidikan nilai dan karakter siswa. Langkah ini, menurutnya, sudah mulai diimplementasikan melalui pelatihan guru yang kini memasukkan aspek penguatan nilai dan bimbingan konseling bagi para murid.

”Ini yang sudah mulai kami terapkan di dalam pelatihan guru, sudah mulai kami masukkan aspek penguatan pendidikan nilai dan juga bimbingan konseling bagi para murid,” katanya.

Salah satu perubahan konkret yang akan diterapkan adalah pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning, yang rencananya akan dimulai pada tahun ajaran 2025/2026.

Penemuan makna...

  • 1
  • 2

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler