Eddy menyebut, langkah mitigasi terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengawasan pada moda transportasi udara.
”Ya tentunya semua diantisipasi, dan mitigasi terus dilakukan. Kemudian yang utama adalah kami berkoordinasi secara bilateral untuk memastikan bahwa sumber itu pasti, atau dalam istilahnya itu harus terverifikasi,” tambahnya.
Pesawat tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji. Insiden serupa juga pernah terjadi pada Selasa (17/6/2025) lalu.
Murianews, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan tengah berkoordinasi intensif dengan aparat penegak hukum di dalam negeri serta otoritas Arab Saudi untuk menyelidiki kasus ancaman bom yang menimpa pesawat Saudia Airlines.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Eddy Hartono di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (21/6/2025).
”Kami akan terus berkoordinasi. Jadi, biar nanti aparat penegak hukum menyelidiki tentang peristiwa tersebut,” ujar Eddy.
Selain menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di Indonesia, BNPT juga menjalin komunikasi bilateral dengan otoritas keamanan Arab Saudi guna mendapatkan informasi tambahan terkait teror tersebut.
Terkait asal usul pengirim surat elektronik (email) yang berisi ancaman bom, Eddy belum dapat memberikan keterangan lebih jauh. Ia menyebut perlu dilakukan proses validasi sebelum menyimpulkan asal negara si pengirim.
”Kami enggak bisa tentukan sebelum kami lakukan upaya validasi tadi ya,” jelas Eddy saat ditanya apakah email tersebut berasal dari salah satu negara Asia atau bukan.
BNPT menegaskan, pemerintah Indonesia akan meningkatkan pengamanan menjelang kepulangan para jemaah haji.
Langkah mitigasi...
Eddy menyebut, langkah mitigasi terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk pengawasan pada moda transportasi udara.
”Ya tentunya semua diantisipasi, dan mitigasi terus dilakukan. Kemudian yang utama adalah kami berkoordinasi secara bilateral untuk memastikan bahwa sumber itu pasti, atau dalam istilahnya itu harus terverifikasi,” tambahnya.
Sebelumnya, pesawat Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SVA 5688 rute Jeddah–Surabaya dilaporkan mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Sabtu (21/6/2025), akibat ancaman bom.
Pesawat tersebut membawa 376 penumpang jemaah haji. Insiden serupa juga pernah terjadi pada Selasa (17/6/2025) lalu.