Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Ribuan pengemudi ojek online (ojol), pengemudi mobil online, dan kurir logistik berencana mematikan aplikasi secara serentak pada Rabu (17/9/2025).

Aksi ini akan dibarengi dengan demonstrasi besar-besaran di Istana Presiden, Gedung DPR RI, dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengimbau masyarakat Jakarta untuk mencari moda transportasi alternatif.

Menurutnya, pematian aplikasi ini merupakan bentuk solidaritas pengemudi dalam menyuarakan aspirasi mereka.

”Himbauan Garda terhadap warga Jakarta agar memilih moda transportasi alternatif pada Rabu 17 September 2025 karena sebagian besar transportasi online akan mematikan aplikasi secara masif,” ujar Igun dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/9/2025).

Aksi yang dijuluki ”Aksi 179” ini bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional dan membawa tujuh tuntutan utama.

Tujuh tuntutan itu yakni mendesak DPR agar memasukkan RUU Transportasi Online ke dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025-2026.

Kemudian menuntut revisi potongan aplikator menjadi 10 persen; Meminta regulasi yang jelas untuk tarif antar-barang dan makanan; Melakukan audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang diambil aplikator.

Fitur merugikan...

Lalu menghapus fitur-fitur yang merugikan pengemudi, seperti Aceng, Slot, Multi Order, dan Member Berbayar; Mendesak Presiden mencopot Menteri Perhubungan; dan meminta Kapolri untuk mengusut tuntas Tragedi 28 Agustus 2025.

Igun memastikan aksi ini akan berlangsung masif dan menjadi bentuk perlawanan dari para pekerja jalanan yang merasa diabaikan.

”Ini bukan sekadar demo, tapi gerakan perlawanan rakyat pekerja jalanan kepada Menteri Perhubungan yang abai. Kami akan pastikan suara ini sampai ke Istana dan DPR,” tegas Igun.

Komentar