Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan beberapa hal saat menyampaikan pesan penutup pada Debat Capres 2024 kelima atau terakhir.

Menurut Anies, selama satu tahun lebih berkeliling Indonesia, berjumpa dengan jutaan rakyat. Mereka datang bukan berharap bayaran, mereka datang membawa harapan. Mereka datang menginginkan adanya perubahan kondisi hidup yang lebih baik serta lebih Makmur.

Ada orang tua yang dimalam hari melihat anaknya tidur dalam kondisi miskin, dia melihat sambil membayangkan, akankah anak saya tetap miskin seperti ini kelak. Bisakah mereka hidup lebih baik?.

”Kami berjuang untuk perubahan agar orang tua yang miskin itu bisa melihat anaknya tidur sambil berkata, syukur alhamdulillah walau saya miskin, walau kelas menengah tetapi negara hadir untuk membantu anak saya punya masa depan yang cerah,” katanya.

Perjalanan riil perjalanan spiritual bagi kami, setiap jabat tangan setiap pelukan membawa pesan pesan yang mereka sampaikan. Yakni, titip kami ingin Indonesia yang lebih baik, kami ingin Indonesia yang lebih adil.

”Dan kami tahu Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT menginginkan kekuasaan yang walas asih yang cinta kasih dan karena itu kami yakin Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT, akan memberikan kekuasaan pada yang dikehendaki,” sambungnya.

Karena itu, dalam berjuang Anies menyadari betul cinta kasih welas asih ketulusan keteguhan menjadi bagian dari perjuangan ini. Anies menemukan orang-orang yang bertugas di lapangan bersama kami.

”TNI, Polisi, ASN, kepada mereka kami sampaikan rasa terima kasih yang luar biasa dan kami akan perhartikan mereka untuk bisa hidup lebih baik setiap tahunnya nanti,” cetusnya.

Anies juga memrpoyeksikan ada yang menolak ini, yang hidup dari ketimpangan ini yang justru merasakan dari ketimpangan ini. Itu yang akan dilawan.

”Tapi kami tidak melawan dengan kebencian, kami tidak melawan dengan rasa ketidak sukaan tapi kami akan membawa ini dengan spirit Suro Diro Joyoningrat, Lebur Dening Pangastuti. Bahwa segala angkara murka akan kalah oleh kebaikan,” tegasnya.

Merah putih di atas semuanya, penghormatan kepada kebhinekaan, penghormatan kepada persatuan akan mengantarkan dan diikhtiarkan bersama-sama menjadi Indonesia yang cerdas, sejahtera sehat. Kesetaraan kesempatan bagi semua itulah yang diakan bawa.

Setara bagi siapa? Laki dan perempuan, kaya-miskin, kota-desa, mereka yang berpendidikan umum, madrasah, pesantren. agama apapun, suku apapun.

Anies menegaskan negara tidak berdagang dengan rakyat, negara tidak pelit dengan rakyat, negara tidak berpaling dari yang papa, negara yang penuh cinta kasih pada semuanya, negara yang hadir dengan perasaan yang halus yang Rahman dan Rahim kepada semua yang merangkul dengan perasaan cinta.

Sebagai orang tua, sebagai anak-anaknya, sebagai abah bagi anak-anaknya semua yang mencintai semua dengan sepenuh hati, memperhatikan yang paling bawah, meningkatkan kesejahteraanya agar yang ditengah-tengah terangkat, bila yang dibawah terlupakan yang ditengah pun akan terlupakan, terhimpit.

”Karena itu, pesan yang kami bawa adalah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih, dan negara yang membereskan soal ketimpangan, negara yang membereskan soal ketidak adilan. Membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar, menguatkan yang lemah tanpa melemahkan yang kuat,” pungkasnya.

Komentar

Terpopuler