Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jakarta – Imbas adanya konflik di Timur Tengah mengakibatkan terjadinya tren harga minyak dunia melonjak naik. Menyikapi kondisi ini, pemerintah rencananya bakal menaikkan harga BBM pada 1 Maret 2024.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menyampaikan, pemerintah telah mengirim sinyal harga BBM akan naik usai Pemilu 2024. Namun, pemerintah juga masih akan mencermati pergerakan harga minyak dunia yang berpotensi mengerek harga BBM.

”Kalau saya cermati harga minyak naik lagi kayaknya mau ke sana, karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus," kata Tutuka di Perkantoran Lemigas belum lama ini, dikutip dari Okezone.com, Selasa (27/2/2024).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menambahkan, harga BBM nonsubsidi akan selalu tergantung dengan harga minyak dunia.

”Jadi kan kalau yang nonsubsidi ini kan ikut formula harga indeks minyak, sekarang minyak sudah USD82 per barel. Jadi dibanding sama tahun lalu ada kenaikan antara USD5-6 dan itu pasti mempengaruhi biaya produksi," katanya.

Arifin megatakan usai Pemilu 2024, mempersilahkan penjualan BBM nonsubsidi kepada masing-masing badan usaha karena mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Namun, untuk harga BBM subsidi Pertamina tetap akan ditahan. Sebab, badan usaha akan melakukan evaluasi masing-masing mengenai harga BBM nonsubsidi. Apalagi, badan usaha memang kerap saling berkompetisi satu sama lain.

”Itu biar badan usaha yang bisa mengevaluasi. Tapi, mereka saling berkompetisi naiknya berapa. Pemerintah nahan yang subsidi, enggak ada kenaikan. Yang non subsidi itu badan usaha masing-masing," tukasnya.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler