Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus tonggak sejarah perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi Covid-19. Acara yang akan berlangsung di Nusa Dua, ini pun akan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, khususnya Bali, kepada para peserta yang hadir.
Berbagai persiapan terus dilakukan seiring makin dekatnya waktu penyelenggaraan. Salah satunya adalah pengamanan penyelenggaraan even internasional itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta menyebut, kapal-kapal perang itu beserta alutsista lain dari TNI AL bakal siaga di Bali atau on position sejak 13 Mei 2024.
Tujuh kapal perang tersebut terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat.
Kapal-kapal itu, yang seluruhnya bermarkas di wilayah kerja Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, mencakup KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr Soeharso-990.
”Kemudian ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi),” papar Kadispenal, dilansir dari laman Kemenparekraf, Senin (6/5/2024).
Ia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan 1.060 prajuritnya untuk mengawal seluruh rangkaian acara.
Total ada 12.000 lebih prajurit TNI dari tiga matra yang dipersiapkan untuk membantu tidak hanya pengamanan, tetapi juga pengawalan terhadap tamu-tamu negara, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan bencana alam saat acara berlangsung. Para prajurit itu siaga di Bali setidaknya seminggu sebelum acara berlangsung, bahkan ada yang mulai berangkat ke Bali pada akhir bulan lalu.
Sementara itu, dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengerahkan 231 kendaraan operasional berbahan bakar listrik, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengamankan World Water Forum ke-10 di Bali.
Murianews, Jakarta – Indonesia akan menjadi tuan rumah ajang World Water Forum ke-10. Pertemuan internasional terbesar yang membahas dan merumuskan kebijakan tata kelola air dan sanitasi dunia ini akan dilaksanakan di Bali pada 18 hingga 25 Mei 2024.
Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara World Water Forum ke-10 merupakan kebanggaan tersendiri sekaligus tonggak sejarah perhelatan forum air terbesar di dunia setelah pandemi Covid-19. Acara yang akan berlangsung di Nusa Dua, ini pun akan memperkenalkan keragaman budaya Indonesia, khususnya Bali, kepada para peserta yang hadir.
Berbagai persiapan terus dilakukan seiring makin dekatnya waktu penyelenggaraan. Salah satunya adalah pengamanan penyelenggaraan even internasional itu.
Untuk melancarkan kegiatan ini, TNI Angkatan Laut juga turut menyiagakan tujuh kapal perang (KRI) dan dua helikopternya di Bali.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI I Made Wira Hady Arsanta menyebut, kapal-kapal perang itu beserta alutsista lain dari TNI AL bakal siaga di Bali atau on position sejak 13 Mei 2024.
Tujuh kapal perang tersebut terdiri atas dua fregat, satu korvet, satu kapal bantu rumah sakit (BRS), dan tiga kapal patroli cepat.
Kapal-kapal itu, yang seluruhnya bermarkas di wilayah kerja Komando Armada (Koarmada) II TNI AL, mencakup KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Ahmad Yani-351, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Layang-635, KRI Tongkol-813, KRI Marlin-877, dan KRI dr Soeharso-990.
”Kemudian ada juga dua helikopter, searider, dan LCVP (landing craft vehicle personnel/sekoci pendarat amfibi),” papar Kadispenal, dilansir dari laman Kemenparekraf, Senin (6/5/2024).
Ia menambahkan, pihaknya juga menyiapkan 1.060 prajuritnya untuk mengawal seluruh rangkaian acara.
Total ada 12.000 lebih prajurit TNI dari tiga matra yang dipersiapkan untuk membantu tidak hanya pengamanan, tetapi juga pengawalan terhadap tamu-tamu negara, serta antisipasi terhadap berbagai kemungkinan bencana alam saat acara berlangsung. Para prajurit itu siaga di Bali setidaknya seminggu sebelum acara berlangsung, bahkan ada yang mulai berangkat ke Bali pada akhir bulan lalu.
Sementara itu, dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengerahkan 231 kendaraan operasional berbahan bakar listrik, baik roda dua maupun roda empat, untuk mengamankan World Water Forum ke-10 di Bali.
”Iya, kami menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional pengawalan dan pengamanan,” kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Pol Raden Slamet Santoso di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sebelumnya juga digunakan saat pengawalan dan pengamanan delegasi KTT G-20 pada November 2022.
Slamet yang juga sebagai Kepala Satuan Tugas Pengawalan serta Pengaturan Rute Lalu Lintas dan Parkir Kendaraan (Kasatgas Walrolakir) World Water Forum ke-10 memerinci jumlah kendaraan listrik. Yakni, kendaraan listrik roda dua sebanyak 64 unit dan kendaraan listrik roda empat sebanyak 45 unit untuk pengawalan VVIP.
Untuk pengawalan tamu VIP, untuk kendaraan listrik roda dua sebanyak 68 unit dan kendaraan roda empat sebanyak 50 unit.
”Selain itu, juga ada untuk komando mobile (kommob) sebanyak 2 unit dan kendaraan traffic accident analysis (TAA) sebanyak 1 unit,” ujarnya, dilansir dari laman Kemenparekraf.
Ia menjelaskan, bahwa kendaraan kommob berfungsi untuk pengamanan pengawalan, pengamanan rute, dan pengamanan parkir.
Selain itu, Korlantas Polri juga mengerahkan personel lalu lintas baik dari tingkat Mabes Polri, Polda Bali, dan polda terdekat seperti Polda Jawa Timur dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Korlantas Polri menerjunkan 2.446 personel gabungan, terdiri atas Ditlantas Polda Bali 906 personel, Korlantas Polri, dan jajaran Ditlantas Nusantara sebanyak 1.532 personel.
”Semua ini demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran lalu lintas World Water Forum sehingga nama Indonesia di ranah internasional bisa lebih baik,” ujarnya.