Kamis, 20 November 2025

Uang tersebut ditemukan dalam berbagai bentuk mata uang, yakni rupiah, dolar Amerika, dan dolar Singapura. Uang tersebut ditemukan di empat lokasi berbeda oleh tim penyidik KPK.

Dalam OTT tersebut, penyidik menangkap delapan orang, termasuk Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekretaris Daerah Bengkulu Isnan Fajri, dan ajudan gubernur Evrianshah.

Setelah diperiksa secara intensif di Gedung Merah Putih KPK, hanya tiga orang yang ditetapkan sebagai tersangka, yakni Rohidin Mersyah, Isnan Fajri, dan Evrianshah.

Terkait kejadian ini, pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu mengaku tersangkutnya calon gubernur atau Cagub Rohidin Mersyah dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak mempengaruhi Pilkada Bengkulu.

KPU Bengkulu bahkan menegaskan proses Pilkada tetap jalan terus sesuai dengan jadwal. Termasuk pemilihan akan dilakukan pada tanggal yang sudah ditentukan, yakni 27 November 2024.

Pilkada Bengkulu diikuti dua pasangan calon. Kedua pasangan tersebut yakni paslon nomor urut 01 Helmi Hasan- Mi'an  dan pasangan Rohidin Mersyah-Meriani nomor urut 2. Rohidin Mersyah merupakan Gubernur Bengkulu petahana yang mencalonkan diri kembali pada Pilkada Serentak 2024.

Selain di Bengkulu, tim penyidik KPK berhasil menangkap empat pejabat negara dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Minggu (6/10/2024) malam di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).

Penangkapan ini terkait dengan dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan suap dalam pengadaan barang dan jasa. Selain empat pejabat negara, turut ditangkap dua orang dari pihak swasta yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Menyita Uang Rp 10 miliar... 

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler