Pencanangan program ini dilakukan dalam acara sarasehan petani yang digelar di kantor Dinas Pertanian dan Pangan () Rembang, Selasa (29/4/2025).
Program ini yang bertujuan mempermudah petani dalam mengakses listrik langsung di lahan pertanian mereka.
Melalui program ini, petani tidak lagi perlu repot menarik kabel panjang dari rumah ke sawah untuk menyalakan mesin pompa air atau alat pertanian lainnya.
”Nanti dipasang meteran listrik, petani membayar biaya meteran,” imbuhnya.
Agus menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan efisiensi di sektor pertanian.
Murianews, Rembang – Sebuah program baru untuk petani diluncurkan Pemkab Rembang, Jawa Tengah. Yakni, program Listrik Masuk Sawah.
Pencanangan program ini dilakukan dalam acara sarasehan petani yang digelar di kantor Dinas Pertanian dan Pangan () Rembang, Selasa (29/4/2025).
Program ini yang bertujuan mempermudah petani dalam mengakses listrik langsung di lahan pertanian mereka.
Melalui program ini, petani tidak lagi perlu repot menarik kabel panjang dari rumah ke sawah untuk menyalakan mesin pompa air atau alat pertanian lainnya.
Kerja sama antara Dintanpan Rembang dan PLN memungkinkan pemasangan tiang listrik lebih dekat ke area persawahan.
Kepala Dintanpan Rembang Agus Iwan menjelaskan, dalam program ini, PLN akan membantu membangun infrastruktur listrik hingga ke titik terdekat lahan pertanian.
”Nanti dipasang meteran listrik, petani membayar biaya meteran,” imbuhnya.
Agus menambahkan, langkah ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan efisiensi di sektor pertanian.
Alat Modern...
Dengan adanya akses listrik yang lebih mudah, petani bisa menghemat waktu dan tenaga, serta memaksimalkan penggunaan alat modern untuk mendukung produktivitas.
Program ini sudah mulai diterapkan di Desa Kasreman, Kecamatan Rembang, sebagai proyek percontohan. Respons positif datang dari berbagai desa lainnya.
”Ini menyusul Desa Waru (Kecamatan Rembang), dan dari Kecamatan Kaliori juga banyak yang mengusulkan, tapi memang harus antre. Saat ini sudah ada empat sampai lima lokasi yang mengajukan permohonan,” terang Agus, dilansir dari laman Pemkab Rembang.
Ia berharap, dengan hadirnya listrik di area pertanian, petani dapat bekerja lebih nyaman dan efisien. Selain itu, inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju modernisasi pertanian di Kabupaten Rembang.