Rancangan Perubahan APBD 2023 Diserahkan ke DPRD Jepara

Murianews, Jepara – Pemkab Jepara (Pemerintah Kabupaten Jepara), Jawa Tengah, kembali menyerahkan rancangan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 kepada DPRD Jepara. Penyerahan ini dilakukan pada , Jumat (18/8/2023) di Gedung DPRD Jepara. 

Sekda Jepara, Edy Sujatmiko mewakili Pj. Bupati Edy Supriyanta menyerahkan Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun 2023. Dia menyebut, rancangan Perubahan APBD 2023 telah diawali dengan pembahasan Perubahan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).

Sebelumnya, Pemkab Jepara bersama DPRD Jepara mencapai kesepakatan pada 14 Agustus 2023, saat Nota Kesepakatan KUA dan PPAS itu ditandatangani oleh pimpinan DPRD dan Pj. Bupati Edy Supriyanta.

“Ini merupakan wujud nyata dan komitmen bersama untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat melalui pelaksanaan perubahan APBD yang akan datang,” kata Sekda Jepara.

Dalam rancangan eksekutif Pemkab Jepara, pendapatan daerah pada Perubahan APBD tahun 2023 yang semula Rp2,39 triliun, disulkan turun Rp1,61 persen menjadi Rp2,35 triliun. Sementara belanja daerah yang semula direncanakan Rp2,5 triliun, juga direncanakan turun sebanyak 1 persen, menjadi Rp2,49 triliun.

Sedangkan defisit yang semula direncanakan Rp127 miliar direncanakan naik menjadi Rp140,3 miliar. Kenaikan defisit sebanyak Rp13,3 miliar itu setara 10,47 persen.

“Untuk menutup defisit direncanakan dengan pembiayaan netto,” kata Edy Sujatmiko.

Sementara itu, menurut Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma’arif, setelah penyampaian rancangan perubahan ini, pihaknya segera melakukan tindak lanjut. DPRD Jepara akan kembali melakukan pembahasan.

“Akan dilakukan pembahasan bersama oleh Badan Anggaran (DPRD, red) bersama eksekutif. Undangan pembahasan kami kirim hari ini juga,” kata Haiz.

Setelah ini, dia meminta jajaran eksekutif Pemkab Jepara menyesuaikan dengan agenda pembahasan tersebut. Sebab, APBD perubahan itu harus dibahas secara maraton dan cepat.

Editor: Budi Santoso