Duh, Jepara Peringkat 13 Daerah Rawan Bencana di Indonesia
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 28 Agustus 2023 12:28:00
Murianews, Jepara – Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menempati peringkat ke-13 paling rawan bencana. Kondisi geografis yang berupa pegunungan, dataran rendah hingga lautan membuat Kota Ukir kerap terjadi bencana alam.
Berdasar indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) tahun 2022, Jepara termasuk daerah berkategori ”Kelas Risiko Sedang” dengan skor 122,27. Posisinya berada di peringkat ke-13 daerah paling rawan bencana di Indonesia. Indeks ini telah menurun dari tahun 2021 yang berada di uritan ke-10 dengan skor 135,11.
Terdapat tujuh jenis ancaman bencana yang patut diwaspadai. Yaitu, banjir, kebakaran hutan dan lahan, gelombang tinggi dan abrasi, serta kekeringan yang berada dalam risiko tinggi. Sedangkan gempa bumi, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berada dalam risiko sedang.
Untuk itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko meminta kepada warga di lokasi rawan bencana, untuk ikut menjaga segala sumber daya yang selama ini bermanfaat dalam pengurangan risiko dan mitigasi bencana. Mereka juga diminta menjaga kelestarian alam demi mengurangi potensi bencana alam.
“Seperti di sekitar kita ini. Siapa yang bisa mencegah banjir? Tapi kita bisa mengurangi dampaknya. Misalnya melihat tanggul yang retak, kita bisa berperan memperbaikinya. Kita juga harus menjaga kelestarian alam dengan menanam tanaman keras,” kata Edy Sujatmiko, Senin (28/8/2023).
Selain itu, di tengah musim kemarau yang rawan bencana kebakaran seperti saat ini, dia juga meminta warga mengantisipasi potensi bencana tersebut. Dengan begitu, tingkat kerawanan bencana dapat dikurangi.
Khusus kekeringan, di Jepara ada 43 titik yang berpotensi. Yaitu Desa Sidigede, Kecamatan Welahan; Desa Rejakwesi, Datar dan Singorojo di Kecamatan Mayong. Lalu di Desa Bategede, Blimbing Rejo dan Tunggulpandean di Kecamatan Nalumsari.
Selain itu, ada pula Desa Manyargading, Pendosawalan, Batukali dan Bandungrejo di Kecamatan Kalinyamatan. Desa Gerdu dan Kaliombo, Kecamatan Pecangaan; Desa Sumosari dan Ragulampitan, Kecamatan Batealit. Lalu yang paling banyak di Desa Panggung, Surodadi, Kalianyar, Tedunan, Kedungmalang dan Karangaji di Kecamatan Kedung.
Kemudian, potensi kekeringan juga terjadi di Desa Semat dan Telukawur, Kecamatan Tahunan. Kelurahan Kauman, Jobokuto, Bapangan dan Bulu di Kecamatan Jepara; Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji; Desa Suwawal dan Karanggondang di Kecamatan Mlonggo.
Lalu di Desa Guyangan dan Tengguli di Kecamatan Bangsri; Desa Pendem, Jinggotan dan Bucu di Kecamatan Kembang. Selain itu, ada juga kekeringan di Desa Gelang, Tunahan, Kunir, Jlegong dan Klepu di Kecamatan Keling. Sedangkan di Kecamatan Donorojo, potensi kekeringan di Desa Sumberrejo dan Clering.
”Semua pihak harus terus waspada terhadap bencana apapun. Yang sudah mulai terjadi adalah kekeringan. Masyarakat harus segera koordinasi dengan BPBD,” jelas Edy.
Editor: Dani Agus



