Aksi Bakar Ban di Depan Kantor KPU Jepara, Polisi Turun Tangan
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 25 September 2023 17:40:00
Murianews, Jepara – Kerusuhan pecah terjadi di Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara, Senin (25/9/2023) siang. Massa yang beringas melempari anggota polisi dan membakar ban.
Situasi chaos itu bukan sebenarnya, namun merupakan rangkaian simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) jelang Pemilu 2024. Pada Simulasi ini, dilatihkan skenario tahapan aman, rawan sampai timbul kerusuhan yang mengganggu Kamtibmas.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, mengomando agar aparat menangani situasi itu dengan pendekatan persuasif dan humanis. Aparat mengerahkan tim negosiator polwan dan pasukan Dalmas awal hingga Dalmas lanjut Polres Jepara. Termasuk juga menurunkan sejumlah kendaraan berat water canon hingga dua anjing polisi K9.
Aksi unjuk rasa masyarakat berakhir dengan kericuhan. Bahkan juga sempat diwarnai aksi penjarahan oleh kelompok masyarakat yang tidak bertanggungjawab.
Pada akhirnya situasi dapat dikendalikan dengan kesigapan aparat gabungan, situasi gangguan kamtibmas yang terjadi dapat terkendalikan. Hingga situasi keamanan kembali kondusif dan massa membubarkan diri.
Selesai simulasi, Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyampaikan, latihan dan simulasi Sispamkota penting dilakukan guna mengecek sejauh mana kesiapan personel serta sarana dan prasarana yang dimiliki. Terutama dalam rangka Operasi Mantap Brata 2024 dan menghadapi pengamanan Pemilu 2024.
”Dengan simulasi ini artinya kami ingin menunjukkan bahwa Polri, khususnya Polres Jepara sudah siap mengamankan Pemilu 2024 dalam situasi apa pun sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku,” kata AKBP Wahyu.
Untuk menghadapi kontijensi konflik sosial, jelas Wahyu, dibutuhkan sinergitas, kerja sama, dan koordinasi antara aparat keamanan dengan seluruh pemangku kepentingan. Hal ini untuk menjaga kondusifitas dan kelancaran seluruh tahapan Pemilu.
”Saya minta kesiapsiagaan seperti ini terus dijaga. Kita tidak boleh lengah karena situasi setiap saat bisa saja berubah sangat dinamis,” tegas AKBP Wahyu.
Disamping itu, pihaknya telah memetakan potensi kerawanan yang ada di Kabupaten Jepara, sehingga akan memudahkan tugas-tugas Polri dalam pengamanan pemilu nantinya.
”Dengan kegiatan ini pula kami menunjukkan ke publik bahwa Polri berkolaborasi dengan TNI dan seluruh stakeholder, siap melaksanakan kegiatan pengamanan tahapan Pemilu di tahun depan,” sambung pria kelahiran Boyolali itu.
Kapolres Jepara menambahkan, dalam simulasi itu 500 personel gabungan memperagakan upaya pengamanan unjuk rasa yang dilakukan masyarakat. Khususnya, saat masa kampanye ataupun pada situasi keramaian pada Pemilu 2024.
Editor: Cholis Anwar



