Kamis, 20 November 2025

Murianews, Jepara – Pasar Karangangaji, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara dipastikan akan digusur dan direlokasi. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara pun diminta bertanggungjawab membuatkan pasar baru untuk warga.

Petinggi Desa Karangaji, Abdilah Fadhol memastikan telah menyiapkan tanah bengkok desa sebagai tempat relokasi. Lokasinya sekitar satu kilometer dari Pasar Karangaji saat ini.

“Lokasinya di sawah. Bengkok desa ada sepuluh hektare. Paling-paling, untuk pasar cukup satu hektare saja,” kata Fadol saat ditemui Murianews.com di Balai Desa Karangaji, Rabu (1/11/2023).

Kendati demikian, Fadol juga memastikan tidak sanggup membiayai pembangunan pasar. Untuk itu, pihaknya meminta Pemkab Jepara membangun pasar itu.

“Kalau pakai uang desa jelas tidak mampu,” ungkap Fadol.

Sementara itu, pengurus koperasi Pasar Karangaji, Sohiful Adnan mengaku tak bisa berbuat banyak jika nanti pasar digusur bersamaan dengan normalisasi Sungai Serang Welahan Drainase (SWD) II. Namun, pihaknya berharap agar para pedagang tetap bisa berjualn meski tanpa atap.

“Saya minta mereka (pedagang, red) tetap berjualan di tempat semula. Meskipun tanpa atap atau apa. Karena untuk menyambung hidup para pedagang,” harap Adnan.

Pihaknya memastikan akan mau pindah jika pasar baru sudah siap ditempati berjualan. Soal lokasi relokasi, Adnan masih akan berunding dengan para pedagang.

Diketahui, mayoritas pedagang keberatan dengan lokasi relokasi tersebut. Alasannya, lokasi itu berada di area persawahan yang jauh dari permukiman. Sedangkan, pasar yang saat ini akan digusur berdampingan dengan perkampungan.

Terpisah, Ketua Tim Normalisasi dari Pemkab Jepara, Hery Yulianto masih belum bisa memastikan nasib Pasar Karangaji. Sebab, sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan. Di sisi lain, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana akan mulai menggusur seluruh bangunan di bantaran Sungai SWD II pada 10 November 2023 nanti.

“Terkait pasar, ini masih taraf pembahasan. Dinas teknis masih melakukan kajian,” terang Hery Yulianto.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler