Pemilihan Petinggi di Jepara Ditunda
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 20 Januari 2024 14:21:00
Murianews, Jepara – Gelaran pemilihan petinggi (Pilpet) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, resmi ditunda. Ada 24 desa yang mestinya menggelar Pilpet di tahun 2024 ini.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Edy Marwoto menjelaskan, penundaan Pilpet ini tidak lain karena bersamaan dengan momen pemilihan umum (Pemilu).
”Penundaan Pilpet kali ini untuk menjaga kondusifitas,” kata Edy Marwoto (19/1/2024).
Karena penundaan ini, desa-desa yang petingginya sudah habis masa kerjanya akan diisi seorang penjabat (Pj). Pihaknya pun telah menginformasikan penundaan dan mekanisme pengisian Pj petinggi ini kepada seluruh desa dan kecamatan terkait.
Diketahui, Pilpet di Jepara digelar dalam tiga gelombang, yakni pada 2022, 2024, dan 2025. Pada 2024 ini ada 24 desa yang menggelar Pilpet.
Ke-24 desa itu, yakni Desa Nyamuk (Karimunjawa), Kelet, Jlegong, Klepu (Keling), Jugo (Donorojo), Kaliaman (Kembang), dan Banjaran (Bangsri).
Berikutnya, Srobyong (Mlonggo), Kawak, Suwawal Timur, Bulungan (Pakisaji), Kedungcino, serta Wonorejo (Jepara).
Lalu Kecapi, Ngabul, Semat (Tahunan), Surodadi (Kedung), Ngeling (Pecangaan), serta Kriyan (Kalinyamatan). Kemudian Sengonbugel (Mayong), Tritis (Nalumsati), Telukwetan, Ketileng Singolelo, dan Brantak Sekarjati (Welahan).
Rencananya, Pilpet di 24 desa itu akan dibarengkan dengan Pilpet gelombang ketiga pada 2025 nanti. Dengan begitu, nanti akan ada 160 desa yang menyelenggarakan Pilpet pada 2025.
Terkait dengan penjabat petinggi yang akan mengisi posisi kekosongan itu, Pemkab Jepara telah menyiapkan dari pegawai negeri sipil (PNS), mulai dari lingkup kecamatan, Satpol PP, dan beberapa PNS lain di lingkungan Pemkab Jepara.
”Seharusnya Juni nanti sudah mulai tahapan Pilpet. Tapi karena ditunda, maka kami siapkan Penjabat Petinggi,” kata Edy Marwoto.
Editor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Gelaran pemilihan petinggi (Pilpet) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, resmi ditunda. Ada 24 desa yang mestinya menggelar Pilpet di tahun 2024 ini.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades) Edy Marwoto menjelaskan, penundaan Pilpet ini tidak lain karena bersamaan dengan momen pemilihan umum (Pemilu).
”Penundaan Pilpet kali ini untuk menjaga kondusifitas,” kata Edy Marwoto (19/1/2024).
Karena penundaan ini, desa-desa yang petingginya sudah habis masa kerjanya akan diisi seorang penjabat (Pj). Pihaknya pun telah menginformasikan penundaan dan mekanisme pengisian Pj petinggi ini kepada seluruh desa dan kecamatan terkait.
Diketahui, Pilpet di Jepara digelar dalam tiga gelombang, yakni pada 2022, 2024, dan 2025. Pada 2024 ini ada 24 desa yang menggelar Pilpet.
Ke-24 desa itu, yakni Desa Nyamuk (Karimunjawa), Kelet, Jlegong, Klepu (Keling), Jugo (Donorojo), Kaliaman (Kembang), dan Banjaran (Bangsri).
Berikutnya, Srobyong (Mlonggo), Kawak, Suwawal Timur, Bulungan (Pakisaji), Kedungcino, serta Wonorejo (Jepara).
Lalu Kecapi, Ngabul, Semat (Tahunan), Surodadi (Kedung), Ngeling (Pecangaan), serta Kriyan (Kalinyamatan). Kemudian Sengonbugel (Mayong), Tritis (Nalumsati), Telukwetan, Ketileng Singolelo, dan Brantak Sekarjati (Welahan).
Rencananya, Pilpet di 24 desa itu akan dibarengkan dengan Pilpet gelombang ketiga pada 2025 nanti. Dengan begitu, nanti akan ada 160 desa yang menyelenggarakan Pilpet pada 2025.
Terkait dengan penjabat petinggi yang akan mengisi posisi kekosongan itu, Pemkab Jepara telah menyiapkan dari pegawai negeri sipil (PNS), mulai dari lingkup kecamatan, Satpol PP, dan beberapa PNS lain di lingkungan Pemkab Jepara.
”Seharusnya Juni nanti sudah mulai tahapan Pilpet. Tapi karena ditunda, maka kami siapkan Penjabat Petinggi,” kata Edy Marwoto.
Editor: Zulkifli Fahmi