Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Jumlah korban meninggal karena penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Jepara, Jawa Tengah bertambah. Kini jumlahnya menjadi 20 orang.

Pelaksana harian (Plh) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, dr Eko Cahyo Puspeno menyebutkan, mayoritas korban meninggal dunia karena DBD adalah anak-anak.

”Dari 20 kasus ini (meninggal dunia, red), 16 di antaranya anak,” jelas Eko, Rabu (6/3/2024).

Berdasarkan catatannya, saat ini ada 884 kasus DBD, dari jumlah itu 156 positif dan 20 di antaranya meninggal dunia. Sisanya masih dinyatakan suspect DBD.

Kasus tersebut tersebar hampir merata di Kabupaten Jepara. Mulai dari Kecamatan Pecangaan, Kedung, Kalinyamatan, Mlonggo dan Jepara.

Menurut Eko, gerakan pengendallian DBD tidak hanya menyasar di rumah masing-masing saja. Namun, perlu gerakan serupa di lingkungan kerja atau sekolah-sekolah.

Menyikapi tingginya kasus DBD di Jepara, Palang Merah Indonesia (PMI) menyerahkan bantuan krim anti-nyamuk senilai Rp 21 juta. Itu sebagai wujud dukungan menekan penyebaran penyakit demam berdarah di Jepara.

Bantuan ini diserahterimakan di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Rabu (6/3/2024). Total ada 1.040 krim anti-nyamuk kemasan botol, 15.408 kemasan saset, dan 118 kemasan tube yang diserahkan.

Ketua PMI Kabupaten Jepara, Sutedjo S Sumarto mengatakan, selain PMI Jepara, bantuan tersebut juga berasal dari PMI Kota Semarang. Harapannya agar dapat menekan kasus demam berdarah dengue (DBD).

”Dari PMI Kota Semarang sebanyak 1.000 botol losion. Lainnya dari PMI Kabupaten Jepara,” ujarnya.

Tedjo, sapaan akrab Sutedjo S Sumarto mengatakan, teknis pendistribusian bantuan itu nantinya diserahkan ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

Diharapkan agar krim anti-nyamuk itu dibagikan untuk murid tingkat SD maupun MI sampai jenjang ke bawah. Pertimbangannya adalah persebaran kasus DBD yang didominasi oleh usia anak.

Salah satu yang diprioritaskan adalah Kecamatan Pecangaan. Terutama Desa Troso yang kasus DBD nya terbilang tingg.

Ditarget bantuan ini seluruhnya sudah terambil maksimal besok oleh sekolah-sekolah. Harapannya, Jumat 8 Maret 2024 sudah bisa dimanfaatkan secara serentak.

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler