Jelang Iduladha, Perajin Besek Bambu di Jepara Banjir Pesanan
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 6 Juni 2024 15:18:00
Murianews, Jepara – Dua pekan jelang Hari Raya Iduladha, pesanan besek bambu di kalangan perajin di Kabupaten Jepara mulai ramai. Para perajin pun mulai kebanjiran pesanan sejak bulan lalu.
Juminah (51), perajin besek bambu dari Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara mengatakan menjelang Idul Adha jumlah permintaan besek mengalami peningkatan cukup drastis. Sehingga biasanya ia membeli besek dari pengrajin lain untuk memenuhi banyaknya permintaan.
Bagi sebagian orang, besek bambu masih dianggap menarik untuk mewadahi daging kurban. Besek bambu dinilai rebih ramah lingkungan.
”Iya ini pesanan ramai mau Iduladha, dipakai buat wadah daging kurban, kalau hari-hari biasa kan buat wadah tape. Tapi ya ngga bisa nyanggupi semua, biasanya sama beli (dari pengrajin lain),” katanya, Kamis (6/6/2024) di rumahnya, Desa Kalipucang Kulon, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara.
Dalam sehari, Juminah rata-rata mampu membuat 200 buah besek. Sedangkan satu orang pembeli dalam sekali pesan biasanya mencapai 2-3 ribu buah besek. Besek tersebut nantinya akan diambil setiap satu atau dua minggu sekali.
Harga besek menjelang Idul Adha juga ikut mengalami kenaikan. Jika di hari biasa dijual dengan harga Rp 10-11 ribu per 20 buah, menjelang Idul Adha mencapai Rp 12-13 ribu per 20 buah.
”Ya kalau hari biasa, biasanya Rp 10-11 ribu, kalau sekarang ya Rp 12-13 ribu, untungnya ya ikut naik Rp 60-65 ribu," jelasnya.
Hasyim, pemuda Karang Taruna di Desa Robayan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara mengaku sengaja membeli besek untuk persiapan Iduladha di Masjid desanya. Ia membeli besek bambu karena lebih ramah lingkungan daripada plastik. Selain itu besek bambu juga bisa digunakan ulang sebagai wadah lainnya.
”Tadi beli besek buat persiapan Iduladha, soalnya kan kalau besek lebih ramah lingkungan daripada plastik,” ujarnya.
Editor: Supriyadi



