Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Indahnya pluralisme saat Hari Raya Iduladha terlihat di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (17/6/2024).

Daging kurban yang disembelih di masjid setempat, dibagikan pada masyarakat tanpa membedakan latar belakang dan kepercayaannya. Umat Islam dan non-muslim di desa ini sudah terjalin harmoni sejak dulu.

Samadi, takmir Masjid Nurul Hikmah mengatakan, bagi-bagi daging kurban kepada umat Kristiani sudah menjadi tradisi dan membudaya sejak lama. Setiap kali ada pemotongan hewan kurban, mereka dipastikan mendapatkan jatah daging.

Di sisi lain, lanjut Samadi, perintah agama Islam untuk membagikan daging kurban kepada fakir miskin, rupanya di Desa Tempur masyarakatnya relatif sudah mampu atau tidak ada yang sampai tidak mampu makan.

Dari sana, kemudian daging kurban yang ada dibagikan secara merata ke seluruh masyarakat tanpa memandang latar belakang keyakinan dan agama.

”Ini sudah menjadi tradisi lama dan menjadi budaya sosial masyarakat Tempur," kata Samadi saat dihubungi Murianews.com, Senin (17/6/2924).

Samadi menyebutkan, di Desa Tempur terdapat dua belas Kartu Keluarga (KK) umat Kristiani. Mereka semua mendapatkan jatah daging kurban dengan jumlah yang sama seperti umat Islam.

Di Masjid Nurul Hikmah sendiri, terdapat lima ekor sapi dan tiga ekor kambing yang dikurbankan.

Sementara, secara menyeluruh, di Desa Tempur terdapat 23 ekor sapi, satu kerbau dan 35 ekor kambing yang disembelih. Rata-rata setiap KK di Desa Tempur mendapatkan daging kurban lebih dari 2 kilogram.

”Pembagiannya sama semua. Merata ke seluruh lapisan masyarakat,” sebut Samadi.

Samadi berharap tradisi ini bisa terus berjalan sampai kapanpun. Sehingga jalinan kemanusiaan antar warga di Desa Tempur selalu kuat.

”Ini murni karena hubungan kemanusiaan dan sosial. Masak iya, ada anak kecil (umat Kristiani) melihat ada daging kurban tapi tidak kita kasih kan, sakit hati,” kata Samadi.

Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler