Coklit di Jepara Terkendala Susah Sinyal Internet
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 26 Juni 2024 16:39:00
Murianews, Jepara – Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Hanya saja, mereka terkendala susah sinyal internet.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara, Muhammadun mengatakan, proses coklit saat ini menggunakan sistem online atau e-coklit. Sistem online ini mengharuskan pantarlih untuk mengunggah foto, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan titik koordinat obyek coklit.
Muhammadun menyebut, proses coklit sudah berjalan tiga hari ini. Sebagian pantarlih mengalami kendala susah sinyal internet. Terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari kota. Akibatnya, pantarlih kesulitan mengakses atau mengunggah berkas ke e-coklit.
”Bukannya tidak ada sinyal, ada sinyal tapi muser-muser (berputar-putar) lama, butuh waktu,”kata Muhammadun, Rabu (26/6/2024).
Muhammadun menerangkan, beberapa wilayah di Kota Ukir yang masih susah sinyal internet, yaitu di kepulauan Karimunjawa, Kecamatan Keling, Donorojo, dan Mayong. Susah sinyal itu terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti di kepulauan Karimunjawa saat pada puncak kunjungan wisatawan.
”Laporan dari teman-teman yang di Karimunjawa, kalau pas banyak wisatawan memang butuh waktu. Tapi kami sudah siapkan helpdesk yang membantu teman-teman di lapangan kalau ada masalah,” terang Muhammadun.
Untuk itu, KPU Kabupaten Jepara akan mengevaluasi kerja Pantarlih tiap akhir pekan. Sebab, meski sudah diberi bimbingan teknis, hingga kemarin masih ada sejumlah Pantarlih tidak sempurna mengunggah dokumen pendukung seperti foto kartu keluarga atau kartu tanda penduduk terpotong.
”Biasanya nanti kalau sudah jalan beberapa hari, teman-teman Pantarlih ini bisa menemukan irama kerjanya. Jadi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan nanti akan diakumulasi selama sepekan, kami evaluasi,” imbuh Muhammadun.
Diketahui, jumlah Pantarlih yang diterjunkan sebanyak 3.414 petugas. Data pemilih yang menjadi obyek coklit sebanyak 922.600 pemilih. Sedangkan jumlah pemilih yang dicoklit sebanyak 922.600 pemilih.
Murianews, Jepara – Petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, terus melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih. Hanya saja, mereka terkendala susah sinyal internet.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jepara, Muhammadun mengatakan, proses coklit saat ini menggunakan sistem online atau e-coklit. Sistem online ini mengharuskan pantarlih untuk mengunggah foto, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan titik koordinat obyek coklit.
Muhammadun menyebut, proses coklit sudah berjalan tiga hari ini. Sebagian pantarlih mengalami kendala susah sinyal internet. Terutama di wilayah-wilayah yang jauh dari kota. Akibatnya, pantarlih kesulitan mengakses atau mengunggah berkas ke e-coklit.
”Bukannya tidak ada sinyal, ada sinyal tapi muser-muser (berputar-putar) lama, butuh waktu,”kata Muhammadun, Rabu (26/6/2024).
Muhammadun menerangkan, beberapa wilayah di Kota Ukir yang masih susah sinyal internet, yaitu di kepulauan Karimunjawa, Kecamatan Keling, Donorojo, dan Mayong. Susah sinyal itu terjadi pada waktu-waktu tertentu, seperti di kepulauan Karimunjawa saat pada puncak kunjungan wisatawan.
”Laporan dari teman-teman yang di Karimunjawa, kalau pas banyak wisatawan memang butuh waktu. Tapi kami sudah siapkan helpdesk yang membantu teman-teman di lapangan kalau ada masalah,” terang Muhammadun.
Untuk itu, KPU Kabupaten Jepara akan mengevaluasi kerja Pantarlih tiap akhir pekan. Sebab, meski sudah diberi bimbingan teknis, hingga kemarin masih ada sejumlah Pantarlih tidak sempurna mengunggah dokumen pendukung seperti foto kartu keluarga atau kartu tanda penduduk terpotong.
”Biasanya nanti kalau sudah jalan beberapa hari, teman-teman Pantarlih ini bisa menemukan irama kerjanya. Jadi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di lapangan nanti akan diakumulasi selama sepekan, kami evaluasi,” imbuh Muhammadun.
Diketahui, jumlah Pantarlih yang diterjunkan sebanyak 3.414 petugas. Data pemilih yang menjadi obyek coklit sebanyak 922.600 pemilih. Sedangkan jumlah pemilih yang dicoklit sebanyak 922.600 pemilih.
