Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bahkan sudah muncul dalam survei Pandawa Reseach beberapa waku lalu. Hasil survei Pandawa Research terhadap elektablitas calon Bupati Jepara menemukan bahwa Witiarso Utomo menempati urutan pertama dengan dukungan 19,6 persen dan tingkat pengenalan 47,4 persen.
Disusul kemudian Dian Kristiandi dengan memperoleh dukungan sebesar 18,6 persen dengan tingkat pengenalan 68,3 persen. Gus Nung menempati posisi ketiga dengan dukungan sebesar 11,6 persen dan tingkat pengenalan 39,4 persen. Sedangkan surveu Hindun Anisah 7,7 persen dengan tingkat pengenalan 48,0 persen.
”Soal munculnya survei Pandawa Research itu tentu dapat dijadikan rujukan sementara bagi partai-partai politik untuk membangun konfigurasi koalisi di Pilbup Jepara 2024. Dari nama-nama yang muncul, bisa jadi nanti akan muncul tiga pasang calon,” kata Prasetyo, analis politik dan pemerintahan daerah, dalam keterangannya yang diterima Murianews.com, Senin (15/7/2024).
Prasetyo menganalisis, meskipun PPP dapat mengusung pasangan sendiri, ia menduga partai berlambang kabah itu akan tetap mencari teman koalisi. ”Terutama untuk posisi calon wakil, mestinya harus merangkul satu atau dua partai lagi,” ungkapnya.
Sementara, bagi PKB dengan realitas hasil survei yang menempatkan Gus Nung di posisi ketiga, harus bekerja keras untuk mencari teman koalisi sekaligus meningkatkan elektabilitas kandidatnya.
”Jika realitasnya agak sulit menghadapi penantang dari PPP dan PDIP, sebaiknya menurut saya, PKB mesti memikirkan ulang kandidat yang akan diusung,” kata Pras.
Murianews, Jepara – Nama Hindun Anisah dalam gelaran Pilkada Jepara 2024 membuat konstelasi politik menjadi segar. Betapa tidak, dia merupakan satu-satunya tokoh perempuan yang ikut dalam penjaringan bakal calon wakil bupati.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu bahkan sudah muncul dalam survei Pandawa Reseach beberapa waku lalu. Hasil survei Pandawa Research terhadap elektablitas calon Bupati Jepara menemukan bahwa Witiarso Utomo menempati urutan pertama dengan dukungan 19,6 persen dan tingkat pengenalan 47,4 persen.
Disusul kemudian Dian Kristiandi dengan memperoleh dukungan sebesar 18,6 persen dengan tingkat pengenalan 68,3 persen. Gus Nung menempati posisi ketiga dengan dukungan sebesar 11,6 persen dan tingkat pengenalan 39,4 persen. Sedangkan surveu Hindun Anisah 7,7 persen dengan tingkat pengenalan 48,0 persen.
”Soal munculnya survei Pandawa Research itu tentu dapat dijadikan rujukan sementara bagi partai-partai politik untuk membangun konfigurasi koalisi di Pilbup Jepara 2024. Dari nama-nama yang muncul, bisa jadi nanti akan muncul tiga pasang calon,” kata Prasetyo, analis politik dan pemerintahan daerah, dalam keterangannya yang diterima Murianews.com, Senin (15/7/2024).
Prasetyo menganalisis, meskipun PPP dapat mengusung pasangan sendiri, ia menduga partai berlambang kabah itu akan tetap mencari teman koalisi. ”Terutama untuk posisi calon wakil, mestinya harus merangkul satu atau dua partai lagi,” ungkapnya.
Sementara, bagi PKB dengan realitas hasil survei yang menempatkan Gus Nung di posisi ketiga, harus bekerja keras untuk mencari teman koalisi sekaligus meningkatkan elektabilitas kandidatnya.
”Jika realitasnya agak sulit menghadapi penantang dari PPP dan PDIP, sebaiknya menurut saya, PKB mesti memikirkan ulang kandidat yang akan diusung,” kata Pras.
Popularitas Gus Nung yang belum mencapai 50 persen berdasarkan survei Pandawa Research dinilai belum cukup untuk bisa menandingi calon lain. ”Kalau mau realistis, PKB bisa menjagokan Hindun Anisah, yang tiada lain juga kader PKB dan juga istri dari Gus Nung,” tambahnya.
Hindun Anisah dinilai dapat mengubah konstelasi politik lokal di Jepara. Apalagi, saat ini belum muncul sosok sebagai representasi perempuan yang jumlahnya mencapai lebih dari 457.639 pemilih. Kehadiran sosok perempuan di Pilbup Jepara juga dinilai dapat menambah gairah atau partisipasi pemilih.
“Bagi masyarakat Jepara tentu sangat mengkeramatkan sosok Ratu Kalinyamat. Beliau sosok yang sangat cerdas, berwibawa, bijaksana, dan pemberani dalam memimpin. Ratu Kalinyamat juga dikenal sebagai sosok perempuan yang memegang peranan penting dalam politik, pemerintahan, ekonomi, dan agama,” ulas Pras.
Dengan menghadirkan sosok perempuan dalam Pilkada Jepara 2024, masyarakat akan kembali mengingat bahwa perempuan tidak boleh diremehkan dalam berbagai bidang. “Akan lebih mudah meraih persepsi masyarakat. Kampanyenya juga mudah dan dapat mengerek elektabilitas kandidat perempuan,” kata Pras menambahkan.
Kecuali itu, sosok Hindun juga dinilai telah memiliki basis dan jaringan yang kuat. Pada Pileg 2024 lalu, Hindun menjadi calon anggota legislatif (Caleg) DPR RI dengan raihan suara cukup signifikan.
”Modal sosial dan jaringan Nyai Hindun sudah tertata dan teruji. Jika PKB mau menang, alangkah baiknya bisa mempertimbangkan majunya sosok perempuan,” pungkasnya.
Editor: Dani Agus