Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, telah memetakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan selama Pilkada Jepara 2024.

Salah satu yang diprioritaskan adalah TPS yang menjadi tempat para calon atau peserta Pilkada mencoblos. Baik itu calon bupati ataupun wakil bupati.

Ketua Bawaslu Jepara, Sujiantoko menyebut ada sejumlah TPS yang rawan, baik rawan bencana, konflik dan rawan daftar pemilih.

Untuk TPS rawan bencana longsor, terdapat di Desa Jugo Kecamatan Donorojo, Desa Tempur dan Kunir Kecamatan Keling, Desa Bungu Kecamatan Mayong, Desa Sumosari Kecamatan Batealit, Desa Plajan Kecamatan Pakisaji.

”Sementara di Desa Sumberrejo Kecamatan Donorojo rawan banjir. Sedangkan di pulau-pulau terpencil di Kecamatan Karimunjawa, rawan ombak tinggi dan badai,” katanya.

Di sisi lain, Sujiantoko juga memetakan TPS rawan terkait daftar pemilih, yaitu di tiga TPS khusus. TPS tersebut berada di Rutan Kelas IIB Jepara, Pondok Pesantren (Ponpes) Raudlatul Mubtadi’in Balekambang, Ponpes Dzilalul Quran Ragulampitan.

”Selain itu juga TPS di Kelurahan Demaan, Kecamatan Jepara, yang pada Pemilu 2024 lalu terjadi PSU (Pemungutan Suara Ulang),” sebut Sujiantoko, Sabtu (23/11/2024).

Pengawasan ketat...

Kemudian, Sujiantoko juga menaruh prioritas untuk TPS di mana setiap calon akan nyoblos. Yaitu di Desa Bangsri Kecamatan Bangsri, Desa Bandungharjo Kecamatan Donorjo dan Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara.

Meskipun tidak sampai pada status rawan konflik, Sujiantoko menganggap TPS-TPS tempat calon nyoblos itu berpotensi terjadi kendala.

”Di sana akan kami prioritaskan dengan pengawasan ketat. Karena mungkin terjadi, entah ada hal yang dimainkan atau terjadi kendala. Sehingga kami prioritaskan monitoring,” ujar Sujiantoko.

Sujiantoko berharap tidak ada konflik yang terjadi selama proses pemungutan suara. Pihaknya menilai, sejauh ini memang proses Pemilu di Kabupaten Jepara cenderung kondusif.

”Kami mengajak semua pihak untuk saling menjaga proses pemungutan suara ini. Mari ciptakan situasi yang kondusif untuk demokrasi yang lebih baik,” imbuh Sujiantoko.

Editor: Supriyadi

Komentar

Terpopuler