Yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis.
”Sebenarnya bagaimana untuk menyadarkan masyarakat akan kewaspadaan meningkatnya kasus DB melalui upaya PSN di masyarakatan rutin dengan 3 M+,” jelasnya.
”Kami membuat edaran seluruh masyarakat supaya bergerak. Didukung lintas sektoral, kami sudah siapkan,” pungkas Eko.
Murianews, Jepara – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mewanti-wanti agar masyarakat waspada dengan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim hujan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jepara Eko Cahyo Puspeno menyebutkan, kasus DBD mulai muncul sejak bulan November lalu sampai saat ini. Alasannya tak lain karena sudah memasuki musim hujan.
Dalam musim penghujan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara meminta giat lakukan pemberantasan jentik nyamuk untuk mengantisipasi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
”DBD memang sudah mulai muncul beberapa kasus, baik itu dirawat di rumah sakit maupun puskesmas," kata Eko, Selasa (3/12/2024).
Eko menyebut, sejak November 2024 hingga kini sudah ada tiga kasus DBD. Namun dia melihat trennya cenderung naik.
”Umumnya musim penghujan itu virus meningkat, karena minimnya cahaya matahari. Biasanya virus terkena cahaya akan cepat mati. Meskipun saat ini fluktuasinya masih landai,” ujarnya.
Dengan munculnya kasus tersebut, ia mengimbau masyarakat untuk bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan melakukan 3 M+.
Juru Pemantau Jentik...
Yaitu menguras dan menyikat tempat penampungan air secara rutin, menutup rapat semua tempat penyimpanan air, memanfaatkan limbah barang bekas yang bernilai ekonomis.
”Sebenarnya bagaimana untuk menyadarkan masyarakat akan kewaspadaan meningkatnya kasus DB melalui upaya PSN di masyarakatan rutin dengan 3 M+,” jelasnya.
Tak hanya itu, DKK Jepara mengajak masyarakat bisa mengerakan satu rumah satu juru pemantau jentik atau jumantik. Selain itu, untuk lebih serius menanggapi kasus DBD, Dinkes akan mengeluarkan surat edaran waspada DBD.
”Kami membuat edaran seluruh masyarakat supaya bergerak. Didukung lintas sektoral, kami sudah siapkan,” pungkas Eko.
Editor: Dani Agus