Karena tak bisa melaut, Zaini berharap, pemerintah memikirkan nasib mereka. Dia berharap, agar diberi bantuan untuk menyambung hidup selama musim baratan ini.
”Setiap tahun sekali, pasti nelayan tidak bisa melaut. Harusnya pemerintah daerah ada bantuan ataupun solusi. Supaya nelayan bisa terbantu,” harap Zaini.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Diyar Susanto menyampaikan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan beras paceklik. Kini sudah ada beras cadangan pangan pemerintah.
”Di gudang penyimpanan cadangan pangan pemerintah saat ini masih ada 66 ton beras. Nanti untuk nelayan sekitar 40-an ton. Tapi kita masih menunggu data terbaru dari Dinas Perikanan dan Kelautan,” jelas Diyar.
Murianews, Jepara – Cuaca buruk sejak beberapa hari terakhir membuat nelayan di pesisir Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tidak bisa melaut. Kini mereka menganggur dan terancam kesulitan mencari penghasilan.
Farid, salah satu nelayan di Kelurahan Bulu, Kecamatan Jepara, mengaku gagal melaut hari ini, Jumat (6/12/2024). Dia dan teman-temannya tak berani menerjang gelombang tinggi.
Berdasarkan data kantor Pelabuhan Kartini, tinggi gelombang mencapai dua hingga tiga meter. Sedangkan kecepatan angin mencapai 20 knots.
”Memang cuacanya buruk. Jadi kami tidak bisa melaut,” kata Farid.
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, lanjut Farid, musim baratan akan berjalan setidaknya dalam tiga bulan. Yaitu, pada Desember, Januari dan Febriari.
Karena tak bisa melaut, Farid biasanya hanya akan menjaring ikan di pinggiran pantai saja. Untuk sementara waktu, dia dan nelayan lain memilih memperbaiki perahu.
”Kalau ada, paling masih menjaring. Sama nyari ikan bandeng, kalau ada,” imbuh Farid.
Kondisi yang sama juga dialami nelayan di wilayah utara Jepara. Muhamad Zaini. Ketua Nelayan Bayuran, Desa Tubanan, Kecamatan Kembang itu mengatakan, sudah beberapa hari terakhir nelayan di wilayah tersebut menganggur. Alasannya tak lain karena cuaca buruk.
”Saat ini nelayan mulai menganggur. Karena tidak bisa melaut. Cuaca buruk dan masuk baratan,” ucap Zaini.
Diberi bantuan...
Karena tak bisa melaut, Zaini berharap, pemerintah memikirkan nasib mereka. Dia berharap, agar diberi bantuan untuk menyambung hidup selama musim baratan ini.
”Setiap tahun sekali, pasti nelayan tidak bisa melaut. Harusnya pemerintah daerah ada bantuan ataupun solusi. Supaya nelayan bisa terbantu,” harap Zaini.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Jepara Diyar Susanto menyampaikan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan beras paceklik. Kini sudah ada beras cadangan pangan pemerintah.
”Di gudang penyimpanan cadangan pangan pemerintah saat ini masih ada 66 ton beras. Nanti untuk nelayan sekitar 40-an ton. Tapi kita masih menunggu data terbaru dari Dinas Perikanan dan Kelautan,” jelas Diyar.
Sebagaimana pada tahun-tahun lalu, pencairan bantuan beras paceklik bagi nelayan tersebut harus disertai dengan pengajuan proposal kepada pemerintah. Proposal diajukan kepada kepala daerah.
”Barang sudah ready. Tinggal nanti kita koordinasikan dengan dinas perikanan,” jelas dia.
Editor: Dani Agus