Rabu, 19 November 2025

Syamsul menilai, berdasarkan KBLI tersebut, maka UMSK akan menyasar ke perusahaan tekstil rumahan. Seperti Tenun Troso. Di mana Tenun Troso selama ini menjadi andalan usaha tekstil masyarakat setempat.

Sehingga menurutnya, risiko terbesar penetapan UMSK tersebut adalah sektor industri rumahan. Seperti Tenun Troso dan industri rumahan lainnya.

”Itulah kenapa Apindo tidak ikut tanda tangan dalam sidang dewan pengupahan itu,” jelas Syamsul.

Di sisi lain, Syamsul juga keberatan dengan kenaikan UMK sebesar 6,5 persen. Dunia usaha belum pulih sepenuhnya usai pandemi Covid-19.

Dia menyontohkan, ada salah satu pengusaha mebel besar di Jepara yang sangat terdampak oleh krisis global. Dampaknya langsung pada ketidakpastian order.

”Dengan UMK tahun sebelumnya saja sudah agak berat. Ini tambah naik lagi, ditambah lagi dengan UMSK. Itu yang dirasa teman-teman pengusaha sangat memberatkan,” kata Syamsul.

Editor: Supriyadi

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler