Rabu, 19 November 2025

Murianews, Jepara – Para buruh di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng), akan menggelar demonstrasi besar-besaran. Aksi itu merupakan buntut dari ucapan dari pengusaha yang menyebut buruh di Kota Ukir tak bisa diandalkan.

Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jepara Raya Yopi Priyambudi telah menginteruksikan seruan aksi itu kepada seluruh anggotanya. Dalam surat yang dia layangkan kepada Kapolres Jepara, aksi tersebut akan digelar pada Kamis (16/1/2025).

Menurut Yopi, lokasi aksi dilakukan di depan PT Sung Shin Advance Indonesia Desa Singorojo, Kecamatan Mayong. Waktunya, mulai pukul 07.00 WIB sampai selesai.

Agenda aksi tersebut, jelas Yopi, yaitu meminta klarifikasi dan permohonan maaf dari Sugito, Ketua DPD Asosiasi Persepatuan Indinesia (Asprisindo) Jateng sekaligus General Manager Sung Shin Group. Yakni terkait dugaan penghinaan kepada buruh Jepara.

“Kami mendesak Sugito untuk meminta maaf kepada buruh Jepara. Karena sudah menganggap SDM (sumber daya manusia) buruh Jepara tidak bisa diandalkan,” tegas Yopi, kepada Murianews.com, Senin (13/1/2025).

Yopi menyebut, seluruh anggotanya akan turun dalam aksi tersebut. Bukan hanya itu, kini sudah banyak buruh yang tidak masuk dalam FSPMI, konfirmasi kepada dirinya bahwa mereka ingin ikut dalam aksi tersebut.

Sebelumnya, Sugito sudah mengklarifikasi ucapannya itu. Bahkan, dia juga sudah meminta maaf secara terbuka lewat Murianews.com, Kamis (9/1/2025).

Sugito menjelaskan, ucapannya tersebut berpijak pada pembicaraan ketika audiensi tersebut. Di mana saat itu, Guntur selaku Manajer HRD PT Hwa Seung Indonesia (HWI) mengungkapkan soal kualitas SDM buruh di sana.

Tidak Ada Niat Merendahkan... 

Guntur menyebutkan, sambung Sugito, dari 22 ribu buruh yang bekerja di PT HWI, setiap hari yang tidak masuk sekitar seribu orang. Paling sering, buruh beralasan sakit yang disertai surat keterangan sakit dari dokter. Ada pula yang alpa.

”Intinya (pernyataan soal SDM), saya mengutip dari pernyataan Guntur. Saya pastikan tidak ada niat untuk merendahkan atau melecehkan teman-teman buruh,” jelas Sugito.

Editor: Dani Agus

Komentar

Berita Terkini

Terpopuler