Berdiri di atas lahan seluas 20 ribu meter persegi, Pasar Bangsri yang mangkrak sebelumnya merupakan pasar hewan. Pasar Hewan yang sebelumnya ada, saat ini direlokasi ke tempat lain.
Bangunan Pasar Bangsri memiliki luas 8 ribu meter persegi. Pemkab Jepara menyiapkan 1.413 kios untuk pedagang yang akan direlokasi dari Pasar Bangsri lama, yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Proyek ini merupakan proyek multiyears. Pasar Bangsri pertama kali dibangun pada tahun 2018 silam dengan anggaran pertama Rp 10,4 miliar. Lalu pada 2019 digelontor anggaran Rp 24,4 miliar.
Pada tahun 2020, proyek besar ini sempat berhenti, karena alasan refokusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Proyek Pasar Bangsri akhirnya dibiarkan dan tak mendapat jatah anggaran.
Proyek Pasar Bangsri dilanjutkan kembali pada tahun 2021 dengan suntikan anggaran hanya Rp 4,7 miliar. Lalu pada 2022 sebesar Rp 5,4 miliar dan pada 2023 sebesar Rp 14,4 miliar.
Jika ditotal, proyek Pasar Bangsri sudah menelan angggaran sebesar Rp 59,3 miliar. Namun hasilnya tidak jelas, dan saat ini malah mangkrak tak terurus.
Murianews, Jepara – Proyek besar pembangunan Pasar Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) terkatung-katung. Berjalan sejak tahun 2018 lalu, rupanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara kesulitan membiayai proyek tersebut lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten.
Berdiri di atas lahan seluas 20 ribu meter persegi, Pasar Bangsri yang mangkrak sebelumnya merupakan pasar hewan. Pasar Hewan yang sebelumnya ada, saat ini direlokasi ke tempat lain.
Bangunan Pasar Bangsri memiliki luas 8 ribu meter persegi. Pemkab Jepara menyiapkan 1.413 kios untuk pedagang yang akan direlokasi dari Pasar Bangsri lama, yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Proyek ini merupakan proyek multiyears. Pasar Bangsri pertama kali dibangun pada tahun 2018 silam dengan anggaran pertama Rp 10,4 miliar. Lalu pada 2019 digelontor anggaran Rp 24,4 miliar.
Pada tahun 2020, proyek besar ini sempat berhenti, karena alasan refokusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Proyek Pasar Bangsri akhirnya dibiarkan dan tak mendapat jatah anggaran.
Proyek Pasar Bangsri dilanjutkan kembali pada tahun 2021 dengan suntikan anggaran hanya Rp 4,7 miliar. Lalu pada 2022 sebesar Rp 5,4 miliar dan pada 2023 sebesar Rp 14,4 miliar.
Jika ditotal, proyek Pasar Bangsri sudah menelan angggaran sebesar Rp 59,3 miliar. Namun hasilnya tidak jelas, dan saat ini malah mangkrak tak terurus.
Dipenuhi Semak Belukar...
Dari pantauan Murianews.com, bangunan Pasar Bangsri sudah berdiri meskipun belum lengkap. Karena mangkrak, bangunan yang ada dipenuhi semak belukar.
Di dalam bangunan Pasar Bangsri, lorong-lorongnya terlihat sepi dan gelap. Banyak gambar dan coretan memenuhi tembok. Sejumlah lubang menganga pada bagian atap. Kotoran hewan dimana-mana.
Sarang laba-laba juga menyelimuti hampir seluruh sisi bangunan. Saat malam hari, bangunan itu gelap gulita, dan menyeramkan.
“Tahun 2025 ini dianggarkan Rp 14,8 miliar,” sebut Hanief Kurniawan, Kabid Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jepara saat meninjau Pasar Bangsri, Sabtu (18/1/2025).
Anggaran itu akan digunakan untuk finishing sekitar 300 kios, lapak basah dan kering, penambahan daya listrik, kantor, penataan sebagian lingkungan dan tampak tampilan depan. Harapannya, tahun ini bangunan sudah bisa difungsikan dan pedagang dari Pasar Bangsri lama direlokasi.
Hanief menyebutkan, proyek Pasar Bangsri sesungguhnya membutuhkan anggaran sekitar Rp 90 miliar. Sehingga setelah tahun ini, masih dibutuhkan anggaran sekitar Rp 15 miliar lagi untuk menyelesaikan proyek secara sempurna.
“Kekurangannya masih ada sekitar Rp 15 miliar lagi. Jadi total kebutuhan keseluruhan itu sekitar Rp 90 miliar,” kata Hanief.
Editor: Budi Santoso