Sementara itu, Muhammad Dhorifin, Pedagang Sembako di Pasar Mayong mengatakan kebocoran yang terjadi di beberapa kios pedagang terjadi akibat bagian atap pasar banyak yang sudah retak.
Kondisi tersebut menurutnya diperparah pada saat lantai dua dipenuhi banyak genangan air. Sehingga air mengalir ke bawah kios pedagang yang berada di lantai satu.
"(Pada saat ada aliran air dari atas) baunya ini juga menyengat, apalagi banyak tumpukan sampah," ujarnya.
Akibat kondisi tersebut, omset yang ia dapatkan menjadi berkurang sekitar 50 persen. Ia mengaku sudah sering melaporkan kondisi tersebut kepada pengelola Pasar Mayong. Namun, tidak mendapat jawaban yang jelas terkait kapan kondisi tersebut akan diperbaiki.
"Harapannya segera diperbaiki, supaya pembeli ini jadi seneng ke pasar. Kalau pasarnya bersih kan yang belanja enak, kalau kumuh yang beli kan ngga suka juga. Biar ngga seperti sekarang, jualan sepi, karena bocor dimana-mana," harap dia.
Murianews, Jepara – Pasar Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah (Jateng) kumuh saban musim hujan. Pasalnya, bagian atap pasar yang belum lama direnovasi itu sudah bocor.
Dari pantauan Murianews.com, meskipun cuaca cerah tidak sedang hujan, masih terdapat air yang menetes di beberapa bagian atap Pasar Mayong. Bagian atap yang dibuat dengan cor semen tersebut sudah merembes.
Ember yang diletakkan oleh para pedagang Pasar Mayong di dalam kios untuk menampung rembesan air juga terlihat penuh. Kebocoran paling parah berada di blok pedagang sayur dan sembako di Pasar Mayong.
Selain itu, akibat mampetnya saluran air yang berada di dalam pasar Mayong, membuat genangan air di dalam selokan berubah warna menjadi hitam. Tumpukan sampah dari para pedagang juga terlihat menggunung di beberapa sudut Pasar Mayong.
Kondisi itu dikeluhkan para pedagang Pasar Mayong. Terutama para pedagang sembako dan sayuran yang berjualan di area lantai satu. Karena situasi seperti ini sudah terjadi sekitar 3-4 tahun terakhir.
Arif Muharrom, pedagang telur di Pasar Mayong mengatakan, kondisi tersebut sebenarnya membuat ia tidak nyaman saat berjualan. Dirinya juga banyak menerima keluhan dari para pembeli.
"Kalau bocor kan terus pembeli ngga nyaman, jadi males ke pasar, terus saya yang jualan juga ngga enak sebenarnya," katanya, Jumat (7/2/2025).
Atap pasar retak...
Sementara itu, Muhammad Dhorifin, Pedagang Sembako di Pasar Mayong mengatakan kebocoran yang terjadi di beberapa kios pedagang terjadi akibat bagian atap pasar banyak yang sudah retak.
Kondisi tersebut menurutnya diperparah pada saat lantai dua dipenuhi banyak genangan air. Sehingga air mengalir ke bawah kios pedagang yang berada di lantai satu.
"(Pada saat ada aliran air dari atas) baunya ini juga menyengat, apalagi banyak tumpukan sampah," ujarnya.
Akibat kondisi tersebut, omset yang ia dapatkan menjadi berkurang sekitar 50 persen. Ia mengaku sudah sering melaporkan kondisi tersebut kepada pengelola Pasar Mayong. Namun, tidak mendapat jawaban yang jelas terkait kapan kondisi tersebut akan diperbaiki.
"Harapannya segera diperbaiki, supaya pembeli ini jadi seneng ke pasar. Kalau pasarnya bersih kan yang belanja enak, kalau kumuh yang beli kan ngga suka juga. Biar ngga seperti sekarang, jualan sepi, karena bocor dimana-mana," harap dia.
Editor: Budi Santoso